Harga Gula Akhir Pekan Turun Tertekan Proyeksi Surplus Global; Secara Mingguan Naik Tipis

41
gula

(Vibiznews – Commodity) Harga gula di bursa komoditi berjangka New York berakhir turun tajam pada akhir pekan hari Jumat, terpicu prospek peningkatan surplus gula global.

Harga gula berjangka kontrak bulan Oktober berakhir turun 2,23% pada 22,79 sen per pon.

Untuk minggu ini harga gula naik sedikit 0,57%.

Peneliti StoneX menaikkan estimasi surplus gula global 2024/25 pada hari Jumat menjadi 2,0 MMT dari estimasi bulan Juli sebesar 1,2 MMT, dengan alasan prospek produksi yang membaik di India dan Thailand.

Demikian juga, peningkatan produksi gula di Brasil berdampak buruk pada harga. Unica melaporkan pada hari Jumat bahwa produksi gula Tengah-Selatan pada musim 2024/25 hingga pertengahan September naik +3,6% thn/thn menjadi 30,327 MMT.

Sebelumnya, pada hari Kamis, gula NY mencatatkan level tertinggi dalam 7 bulan. Kondisi kekeringan di Brasil telah mengurangi prospek produksi gula negara tersebut dan telah mendorong harga gula secara tajam selama dua minggu terakhir. Jumat lalu, Rabobank memangkas perkiraan produksi gula Brasil 2024/25 menjadi 39,3 MMT dari perkiraan sebelumnya sebesar 40,3 MMT, dengan alasan kekeringan yang berlebihan.

Kekeringan dan panas yang berlebihan telah menyebabkan kebakaran baru-baru ini di Brasil yang merusak tanaman gula di negara bagian penghasil gula teratas di Brasil, Sao Paulo. Kelompok industri tebu Orplana mengatakan bahwa sebanyak 2.000 kebakaran telah memengaruhi hingga 80.000 hektar tebu yang ditanam di Sao Paulo. Green Pool Commodity Specialists mengatakan bahwa sebanyak 5 MMT tebu mungkin telah hilang karena kebakaran tersebut.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gula akan mencermati kondisi cuaca di Brasil, jika masih dalam kekeringan, akan mengganggu produksi gula dan menguatkan harga gula. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 23,17-23,55. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 22,46-22,13.