(Vibiznews – Commodity) Harga kakao di bursa komoditi berjangka New York ditutup naik pada hari Jumat terdukung pengetatan pasokan kakao.
Harga kakao berjangka kontrak bulan Desember berakhir naik 1,96% pada $8.281 per ton.
Secara mingguan, harga kakao melonjak 8,14%.
Persediaan kakao yang dipantau ICE yang disimpan di pelabuhan AS telah menunjukkan tren penurunan selama 15 bulan terakhir dan turun ke harga terendah dalam 15 tahun pada hari Kamis sebesar 2.135.872 kantong.
Kenaikan kakao jugaterpicu penurunan indeks dolar pada hari Jumat ke harga terendah dalam 14 bulan merupakan faktor positif lainnya bagi sebagian besar harga komoditas, termasuk kakao.
Selain itu, produksi kakao yang lebih rendah di Pantai Gading, produsen terbesar di dunia, mendukung harga kakao. Data pemerintah hari Senin menunjukkan bahwa petani Pantai Gading mengirimkan 1,74 MMT kakao ke pelabuhan dari tanggal 1 Oktober hingga 22 September, turun sebesar -26% dari waktu yang sama tahun lalu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kakao akan mencermati perkembangan pasokan, yang jika masih terjadi penurunan, akan menguatkan harga kakao. Harga kakao diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $8.422-$8.564. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $8.087-$7.894.
