(Vibiznews – Market Mover) Federal Reserve AS masih akan mengadakan pertemuan dan mengeluarkan keputusan suku bunganya sebanyak dua kali pada akhir tahun 2024 ini yaitu pada tanggal 6-7 November dan 17-18 Desember.
Pasar perdagangan investasi global masih terus mencermati apakah dalam sisa dua pertemuan di akhir tahun 2024 ini, The Fed akan melakukan lagi pemangkasan suku bunga.
Jika dicermati, maka ada tiga indikator yang selalu dipertimbangkan The Fed untuk memangkas suku bunganya yaitu Data ekonomi menguat, data tenaga kerja solid dan inflasi menurun.
Pertumbuhan Ekonomi AS Positif
Data pertumbuhan ekonomi yang dirilis menunjukkan hasil yang positif.
Ekonomi AS tumbuh kuat pada kuartal kedua tahun 2024 didorong peningkatan investasi inventaris swasta dan belanja pemerintah federal.
Eonomi AS tumbuh sebesar 3,0% pada kuartal kedua tahun 2024, tidak berubah dari estimasi kedua dan di atas ekspansi 1,6% yang direvisi naik pada kuartal pertama.
Penguatan Data Tenaga Kerja AS
Jumlah orang Amerika yang mengklaim tunjangan pengangguran turun 4.000 dari minggu sebelumnya menjadi 218.000 pada periode yang berakhir 21 September.
Angka ini di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan menjadi 225.000, dan mencapai titik terendah baru dalam 4 bulan.
Lihat : Klaim Pengangguran AS Turun Terendah 4 Bulan
Menurunnya klaim pengangguran AS minggu lalu menunjukkan pasar tenaga kerja AS masih kuat.
Pekan mendatang ini akan dirilis banyak data tenaga kerja AS yang diindikasikan meningkat. Data ADP Employment Change dan Non Farm Payrolls AS September diindikasikan meningkat. Jobless Claim AS diindikasikan menurun. Data Unemployment Rate September diindikasikan tetap.
Inflasi PCE AS bulan Agustus Menurun
Data inflasi penting yang sangat disukai The Fed untuk mengukur inflasi terealisir melambat.
Indeks harga inti PCE AS, ukuran yang dipilih Federal Reserve untuk mengukur inflasi, naik sebesar 0,1% dari bulan sebelumnya pada bulan Agustus 2024, di bawah ekspektasi pasar sebesar 0,2% dan melambat dari kenaikan 0,2% pada bulan sebelumnya.
Angka tersebut sejalan dengan pandangan Federal Reserve bahwa inflasi sedang melambat dalam ekonomi AS, yang mendukung sentimen untuk pemotongan suku bunga yang agresif oleh The Fed.
Prediksi Pemangkasan Suku Bunga The Fed Selanjutnya Menguat
Dengan melemahnya inflasi PCE inti bulan Agustus, menguatnya pertumbuhan ekonomi AS dan menurunnya klaim pengangguran AS semakin memperkuat pemangkasan suku bunga The Fed pada bulan November.
Pasar memperkirakan peluang sebesar 100% untuk penurunan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC 6-7 November dan sebesar 55% untuk penurunan suku bunga -50 bp pada pertemuan tersebut.
Bagaimanakah pengaruh melemahnya data inflasi, menguatnya data ekonomi dan tenaga kerja AS, serta meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga The Fed bagi pasar perdagangan investasi global?
Pasar Forex
Dari pasar Forex, Dolar AS berakhir melemah setelah pelemahan data inflasi PCE inti AS bulan Agustus meningkatkan prospek pemangkasan suku bunga The Fed.
Jika rilis data tenaga kerja AS pekan depan ini terealisir meningkat dan memperkuat prospek pemangkasan suku bunga The Fed selanjutnya, akan menekan mata uang dolar AS. Dengan pelemahan dolar AS akan semakin menguatkan mata uang saingannya.
Pasar Index
Selanjutnya dari pasar Index, bursa Wall Street berakhir mixed terdukung penurunan data PCE inti AS bulan Agustus, yang diimbangi oleh melemahnya data personal income dan personal spending bulan Agustus. Bursa Asia dan Bursa Eropa juga berakhir positif terdukung perlambatan data inflasi PCE inti AS bulan Agustus dan stimulus bank sentral Tiongkok untuk memperkuat pertumbuhan ekonominya.
Jika rilis data tenaga kerja AS pekan depan ini terealisir meningkat dan memperkuat prospek pemangkasan suku bunga The Fed selanjutnya, akan menguatkan bursa Wall Street. Dengan penguatan bursa Wall Street akan semakin memperkuat bursa saham global termasuk bursa Asia dan Eropa.
Pasar Komoditas
Dari pasar Komoditas, harga emas bergerak telah naik sekitar 14% pada kuartal ini, kinerja terkuatnya sejak kuartal pertama tahun 2016, dan naik sekitar 29% tahun ini, tertinggi dalam 14 tahun dengan dilakukannya pemangkasan suku bunga The Fed dan prediksi pemangkasan selanjutnya.
Sedangkan harga minyak berakhir naik terdukung pelemahan dolar AS setelah pelemahan data PCE inti AS memperkuat pemangkasan suku bunga The Fed selanjutnya.
Jika rilis data tenaga kerja AS pekan depan ini terealisir meningkat dan memperkuat prospek pemangkasan suku bunga The Fed selanjutnya, akan menekan dolar AS, dan memperkuat harga komoditas seperti emas dan minyak.