IHSG Dibuka Rebound, Menguat Tipis Pada Perdagangan Kamis Pagi (3/10)

100
IHSG Dibuka Rebound, Menguat Tipis Pada Perdagangan Kamis Pagi (3/10)

 

(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka rebound pada perdagangan Kamis (3/10) pagi. Mengutip RTI pukul 09.15 WIB, indeks naik 0,08% atau 6,306 poin ke level 7.569,568.

Tercatat ada 260 saham naik, 143 saham turun, dan 199 saham stagnan. Total volume perdagangan 2,3 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 1,2 triliun.

Sebanyak delapan indeks sektoral menopang penguatan IHSG. Tiga sektor yang berkontribusi paling besar naiknya IHSG yakni; IDX-Trans 0,56%, IDX-Infra 0,56%, dan IDX-Property 0,44%.

Pergerakan IHSG pada hari ini cenderung masih akan diwarnai oleh sentimen dari global, terutama masih terkait dengan kondisi Timur Tengah dan data tenaga kerja Amerika Serikat (AS).

Pada hari ini di AS, akan rilis data klaim awal pengangguran untuk pekan yang berakhir 28 September 2024. Berdasarkan konsensus Trading Economics, klaim pengangguran diperkirakan akan meningkat menjadi 220.000, naik dari pekan sebelumnya sebesar 218.000.

Kemudian dilanjutkan data Non-Farm Payrolls (NFP) AS pada esok hari. Konsensus berada di angka 142K, menandakan potensi perlambatan di sektor pekerjaan. Tingkat pengangguran yang diproyeksikan stabil di 4.2%, serta pertumbuhan gaji per jam yang diantisipasi melemah. Hal ini menjadi penentu apakah Federal Reserve akan melunak di pertemuan berikutnya.

Sebelumnya, Chairman bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell mengisyaratkan pemangkasan suku bunga akan berlanjut sampai akhir tahun. Namun, pemangkasan akan dilakukan secara bertahap dan tidak akan mencapai 50 basis points (bps) masing-masing di November dan Desember.

Pernyataan Powell mengecewakan pelaku pasar yang berharap The Fed akan tetap agresif. Dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan datang dengan memangkas 50 bps.

Perangkat CME FedWatch memperlihatkan sebanyak 47,9% pelaku pasar berekspketasi suku bunga Teh Fed sudah di angka 4,00-4,25% pad Desember mendatang. Artinya, mereka berharap ada pemangkasan sebesar 75 bps.

Sementara itu pasar masih memiliki risiko dari lanjutan konflik antara Iran dan Israel.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting