(Vibiznews – Commodity) Harga gula di bursa komoditi berjangka New York pada hari Jumat turun dari level tertinggi dalam 1 minggu dan ditutup turun tertekan penguatan dolar AS.
Harga gula berjangka kontrak bulan ditutup turun 0,99% pada 23,01 sen per pon.
Indeks dolar AS melonjak ke level tertinggi dalam 7 minggu, yang mendorong likuidasi jangka panjang pada kontrak berjangka gula.
Gula pada hari Jumat awalnya naik ke level tertinggi dalam 1 minggu setelah harga minyak mentah naik ke level tertinggi dalam 5 minggu. Kekuatan minyak mentah menguntungkan harga etanol dan dapat mendorong pabrik gula global untuk mengalihkan lebih banyak penghancuran tebu ke produksi etanol daripada gula, sehingga mengurangi pasokan gula.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gula akan mencermati pergerakan dolar AS dan harga minyak. Jika penguatan dolar AS berlanjut, akan dapat menekan harga gula. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 22,68-22,34. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 23,40-23,78.