(Vibiznews – Commodity) Harga kopi arabika di bursa komoditi berjangka New York berakhir naik pada hari Jumat terpicu pengetatan persediaan kopi.
Harga kopi arabika berjangka kontrak bulan Desember berakhir naik 2,10% pada $2.5735 per pon.
Persediaan kopi arabika yang dipantau ICE turun ke level terendah dalam 4 bulan sebesar 795.874 kantong pada hari Kamis.
Persediaan kopi baru-baru ini pulih karena persediaan kopi arabika yang dipantau ICE naik ke level tertinggi 1-1/2 tahun sebesar 858.474 kantong pada 12 September, naik dari level terendah 24 tahun sebesar 224.066 kantong yang tercatat pada November 2023.
Pada hari Kamis, kopi arabika turun ke level terendah 1-1/2 minggu, karena penurunan sejak Rabu ketika Komisi Eropa menunda undang-undang antideforestasi selama satu tahun. Undang-undang tersebut, yang dijadwalkan mulai berlaku pada 30 Desember, ditujukan untuk mengekang pembukaan hutan di negara-negara yang mengirim produk, termasuk kopi, ke UE.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kopi arabika akan mencermati perkembangan persediaan, yang jika kembali menurun, akan menguatkan harga kopi arabika. Harga kopi arabika diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $2.54-$2.50. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $2.59-$2.61.