Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (4 Oktober 2024); Rupiah Melemah

315

 

(Vibiznews – Economy & Bond) – Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:

Perkembangan Nilai Tukar 30 September – 4 Oktober 2024

Pada akhir hari Kamis, 3 Oktober 2024
1. Rupiah melemah ke Rp15.415
2. Yield SBN 10 tahun naik ke 6,51%
3. DXY menguat ke 101,99
4. Yield UST 10 tahun naik ke 3,846%

[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 4 Oktober 2024:
1. Rupiah (bid) dibuka melemah di Rp15.480
2. Yield SBN 10 tahun naik ke 6,62%

Aliran Modal Asing (Minggu V September 2024)

1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 3 Oktober 2024 sebesar 68,02 bps, naik dibandingkan 27 September 2024 sebesar 67,50 bps.

2. Berdasarkan data transaksi 30 September – 3 Oktober 2024, nonresiden secara agregat tercatat beli neto Rp0,57 triliun. Beli neto di pasar SBN sebesar Rp6,13 triliun. Sedangkan di pasar Saham jual neto sebesar Rp4,36 triliun dan di pasar SRBI jual neto sebesar Rp1,20 triliun.

3. Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen s.d. 3 Oktober 2024, nonresiden tercatat beli neto Rp191,75 triliun di SRBI. Lalu beli neto Rp49,92 triliun di pasar saham, dan Rp36,42 triliun di pasar SBN.

4. Pada Semester-II 2024, nonresiden tercatat beli neto di SRBI sebesar Rp61,41 triliun, di pasar SBN sebesar Rp70,38 triliun. Dan di pasar saham sebesar Rp49,58 triliun.

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Hal ini untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari Jumat ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 15.486. Kemudian bergerak terkoreksi ke Rp15.555, dan terakhir Jumat sore WIB terpantau di posisi Rp 15.555.

Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Eropa terkoreksi tipis setelah menguat 4 hari di sesi global sebelumnya. Dollar tertahan pada 6 minggu tertingginya oleh naiknya permintaan sebagai safe haven serta menantikan rilis NFP malam ini.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, sore hari WIB ini turun tipis ke 101,92. Lebih rendah dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 101,94.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting