(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO di bursa berjangka Malaysia perdagangan hari Senin (7/10/2024) sedikit lebih tinggi dari posisi akhir pekan lalu di kisaran tertinggi 6 bulan.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Desember 2024 bergerak positif dengan naik 0,21% menjadi sekitar MYR4.309 per ton.
Naiknya harga CPO di tengah pelemahan ringgit Malaysia terhadap dolar AS serta penguatan harga minyak mentah.
Di pasar Asia harga sempat turun ke MYR4.280 per ton terbebani oleh penurunan harga minyak kedelai Chicago serta pasokan minyak sawit yang tinggi di Malaysia.
Untuk negara pembeli terbesar India, permintaan jangka pendek yang kuat diperkirakan menjelang musim perayaan Diwali, karena dampak dari kenaikan bea masuk memudar.
Secara terpisah, Komisi Eropa dilaporkan akan mengusulkan penundaan satu tahun dalam menerapkan UU yang melarang impor komoditas yang terkait dengan deforestasi, menyusul seruan dari industri dan pemerintah global.
Sebagai informasi, harga referensi minyak sawit di Indonesia untuk penetapan Bea Keluar dan pungutan skspor periode1— 31 Oktober 2024 adalah sebesar $893,64/MT. Nilai ini meningkat 6,45% dari periode September 2024 yang tercatat sebesar $839,53/MT.
Untuk harga TBS di seluruh Indonesia, Sumatera Utara naik ke peringkat tertinggi dengan Rp3.276/kg. Disusul dengan Provinsi Riau di Rp3.275/kg.