Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (11 Oktober 2024); Rupiah Menguat

498

(Vibiznews – Economy & Bond) – Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:

Perkembangan Nilai Tukar 7-11 Oktober 2024

Pada akhir hari Kamis, 10 Oktober 2024
1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.660 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,67%.
3. DXY[1] menguat ke level 102,99.
4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 4,062%.

[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 11 Oktober 2024
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.640 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun turun ke 6,65%.

Aliran Modal Asing (Minggu II Oktober 2024)

1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 10 Oktober 2024 sebesar 68,30 bps, naik dibandingkan 4 Oktober 2024 sebesar 67,25 bps.

2. Berdasarkan data transaksi 7 – 10 Oktober 2024, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp2,84 triliun. Terdiri dari jual neto sebesar Rp4,47 triliun di pasar saham, beli neto sebesar Rp4,37 triliun di pasar SBN. Dan jual neto sebesar Rp2,73 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

3. Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen s.d. 10 Oktober 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp46,68 triliun di pasar saham. Beli neto Rp41,19 triliun di pasar SBN dan Rp193,51 triliun di SRBI.

4. Pada semester-II 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp46,33 triliun di pasar saham. Lalu Rp75,15 triliun di pasar SBN dan Rp63,16 triliun di SRBI.

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Hal ini untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 15.653. Kemudian bergerak terkoreksi ke Rp15.659, dan terakhir sore ini WIB terpantau di posisi Rp 15.575.

Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia flat setelah melandai di sesi global sebelumnya; Dollar mendatar sekitar 2 bulan tertingginya setelah rilis inflasi AS yang sedikit di atas estimasi.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, sore hari WIB ini flat ke 102,88. Ini dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 102,88.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting