(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) penutupan Rabu sore ini (16/10), terpantau menguat 21,989 poin (0,29%) ke level 7.648,940 setelah dibuka naik ke level 7.647,915.
IHSG bergerak sideways lalu naik ke 2 minggu tertingginya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed bias melemah dipimpin Nikkei, serta mengikuti Wall Street yang semalam terkoreksi dari level rekornya.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini menguat 0,40% atau 63 poin ke level Rp 15.512, dengan dollar AS di pasar uang Eropa merangkak naik setelah melandai; bertahan sekitar 9 minggu tertingginya di tengah ekonomi AS yang resilient dan memicu estimasi pemangkasan suku bunga the Fed akan secara bertahap.
Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.575, serta terpantau menguat di level 1,5 minggu tertingginya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 20,964 poin (0,27%) ke level 7.647,915. Sedangkan indeks LQ45 naik 2,793 poin (0,29%) ke level 951,402. Siang ini IHSG menguat tipis 0,111 poin (0,00%) ke level 7.627,062. Sementara LQ45 terlihat turun 0,16% atau 1,518 poin ke level 947,091.
IHSG kemudian mendatar lalu menanjak dan ditutup menguat 21,989 poin (0,29%) ke level 7.648,940, sedangkan LQ45 naik 0,602 poin (0,06%) ke level 949,211. Tercatat saat ini sebanyak 320 saham naik, 245 saham turun dan 231 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini mixed di antaranya Nikkei yang merosot 1,65%, dan Hang Seng yang menanjak 0,90%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak sideways pada 2 minggu terkuatnya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed bias melemah dipimpin Nikkei, mengikuti Wall Street.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan konsolidatif dengan bias menaik, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.679 dan 7.763. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.467, dan bila tembus ke level 7.450.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group