(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO di bursa berjangka Malaysia perdagangan hari Jumat (18/10/2024) turun untuk hari kedua berturut di tengah uang ringgit yang kuat.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Desember 2024 bergerak negatif dengan turun 0,44% menjadi sekitar MYR4.280 per ton, setelah sempat mendaki di MYR4.399.
Sejauh ini harga CPO menuju penurunan mingguan pertama dalam lima sesi perdagangan, turun sekitar 1,8%.
Sentimen dibebani oleh rilis data PDB Q3 dari importir utama Tiongkok, di mana ekonomi tumbuh sebesar 4,6% yoy, laju paling lambat dalam 6 kuartal. Data ini membebani ekspektasi permintaan.
Tekanan juga datang dari harga minyak mentah yang menghadapi penurunan mingguan tertajam dalam lebih dari sebulan, didorong oleh kekhawatiran tentang permintaan yang lebih rendah.
Sementara itu, Dewan Minyak Sawit Malaysia memperkirakan harga akan tetap stabil di atas MYR 4.000 bulan ini akibat penurunan tahunan dalam persediaan.
Berita gembira untuk pasar sawit datang dari keputusan Indonesia untuk meningkatkan mandat biodieselnya dari B35 menjadi B40 dapat meningkatkan konsumsi antara 2 hingga 2,5 juta pada tahun 2025, yang selanjutnya memperketat ketersediaan ekspor.
Untuk harga TBS terkini, harga sawit umur 10-20 tahun di Provinsi Sumut naik untuk periode 16 – 22 Oktober 2024 menjadi Rp3.348,44/kg dari Rp3.328,84 periode sebelumnya.