Survei Perbankan Triwulan III 2024 Penyaluran Kredit Baru Tumbuh Positif

327
Survei Perbankan Triwulan III 2024 Penyaluran Kredit Baru Tumbuh Positif
Sumber: Bank Indonesia

 

(Vibiznews – Banking & Insurance) – Hasil Survei Perbankan Bank Indonesia mengindikasikan penyaluran kredit baru pada triwulan III 2024 tumbuh positif, meski melambat dibandingkan periode sebelumnya.

Hal ini tecermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 80,6%.Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan SBT 89,1% pada periode sebelumnya.

Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan pertumbuhan kredit baru terindikasi bersumber dari kredit konsumsi (SBT 84,3%). Sementara itu, kredit investasi (SBT 77,1%)dan kredit modal kerja (SBT 72,5%) terindikasi lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya (Grafik 2).

Meningkatnya kredit konsumsi didorong oleh penyaluran kredit KPR (SBT 75,9%).

Prakiraan Kondisi Triwulan IV 2024

Prakiraan Kredit

Penyaluran kredit baru pada triwulan IV 2024 diprakirakan meningkat. Hal ini terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru triwulan IV 2024 yang sebesar 88,3%.  Angka ini lebih tinggi dibandingkan SBT 80,6% pada triwulan sebelumnya (Grafik 1).

Grafik 1 dan 2 Pertumbuhan Kredit Baru Trw III 2024
Sumber: Bank Indonesia

Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru pada triwulan IV 2024 masih sama dengan periode-periode sebelumnya. Yaitu kredit modal kerja diikuti kredit investasi dan kredit konsumsi.

Pada kredit konsumsi, penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR)/ Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) masih menjadi prioritas utama.  Diikuti Kredit Multiguna dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).

Kebijakan Penyaluran Kredit

Standar penyaluran kredit pada triwulan IV 2024 diprakirakan sedikit lebih ketat dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) positif sebesar 2,2%. Sebagian besar aspek kebijakan penyaluran kredit diprakirakan lebih ketat, terutama persyaratan administrasi.

Sementara itu, suku bunga kredit, biaya persetujuan kredit, dan jangka waktu kredit diprakirakan lebih longgar.

Prakiraan Dana Pihak Ketiga

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada triwulan IV 2024 diprakirakan meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Prakiraan peningkatan DPK tersebut terindikasi dari SBT pertumbuhan DPK sebesar 89,3%, lebih tinggi dibandingkan 84,5%, pada triwulan sebelumnya.

Peningkatan pertumbuhan DPK diprakirakan terjadi pada seluruh jenis instrumen, yaitu tabungan (SBT 93,2%), deposito (SBT 88,8%), dan giro (SBT 85,5%).

Prakiraan Tahun 2024

Prakiraan Kredit

Hasil survei menunjukkan responden memprakirakan pertumbuhan kredit sampai dengan akhir tahun 2024 tetap optimis.

Responden memprakirakan outstanding kredit hingga akhir tahun 2024 akan tumbuh sebesar 11,4% (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan kredit pada tahun 2023 yang mencapai 10,4% (yoy).

Optimisme tersebut antara lain didorong oleh prospek kondisi moneter dan ekonomi serta relatif terjaganya risiko dalam penyaluran kredit.

Prakiraan DPK

Pertumbuhan DPK hingga akhir tahun 2024 diprakirakan tetap tinggi. Hal ini tecermin dari SBT prakiraan penghimpunan DPK tahun 2024 yang tercatat positif sebesar 89,3%, meski tidak setinggi SBT 93,7% pada tahun sebelumnya.

Analis Vibiz Research Center melihat bahwa penyaluran kredit tetap tumbuh meskipun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Dan optimis pertumbuhan kredit tahun 2024 masih terus berlanjut dilihat dari responden yang tetap optimis.

Dari sisi penawaran, kuatnya pertumbuhan kredit didukung oleh minat penyaluran kredit yang terjaga. Berlanjutnya realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan, dan dukungan KLM Bank Indonesia.

Sebagai informasi, hingga minggu kedua Oktober 2024, Bank Indonesia telah menyalurkan insentif KLM sebesar Rp256,5 triliun.

Likuiditas perbankan tetap memadai, tecermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) pada September 2024 yang tinggi sebesar 25,40%. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan pada Agustus 2024 tercatat sebesar 26,69%.  Dan tergolong kuat dalam menyerap risiko serta mendukung pertumbuhan kredit.

Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit 2024 diprakirakan akan terus meningkat dan berada pada kisaran 10-12%.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting