(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) penutupan Selasa sore ini (22/10), terpantau menguat 16,387 poin (0,21%) ke level 7.788,983 setelah dibuka turun ke level 7.755,430.
IHSG bergerak di dua zona lalu ke level 4 minggu tertingginya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed bias melemah, mengikuti Wall Street yang berakhir mixed bias terkoreksi dari level rekornya.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah 0,39% atau 61 poin ke level Rp 15.563, dengan dollar AS di pasar uang Asia naik terbatas setelah menguat; bertahan sekitar 11 minggu lebih tertingginya oleh ekspektasi investor bahwa the Fed akan menurunkan suku bunganya bertahap sembari mencermati dinamika pemilu AS.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.502, serta terpantau tergelincir di hari keduanya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 17,166 poin (0,22%) ke level 7.755,430. Sedangkan indeks LQ45 turun 2,830 poin (0,29%) ke level 958,563. Siang ini IHSG melemah 17,529 poin (0,23%) ke level 7.755,067. Sementara LQ45 terlihat turun 0,81% atau 7,820 poin ke level 953,573.
IHSG kemudian bangkit dan ditutup menguat 16,387 poin (0,21%) ke level 7.788,983, sedangkan LQ45 turun 7,011 poin (0,73%) ke level 954,382. Tercatat saat ini sebanyak 282 saham naik, 299 saham turun dan 216 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini mixed melemah di antaranya Nikkei yang merosot 1,39%, dan Hang Seng yang naik tipis 0,10%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak bergerak fluktuatif dan menguat, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed mengikuti Wall Street yang berakhir mixed bias terkoreksi.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan masih di area konsolidasi, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.810 dan 7.910. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.573, dan bila tembus ke level 7.467.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group