(Vibiznews – Commodity) Harga gula di bursa komoditi berjangka New York pada hari Selasa berakhir turun untuk hari kedua dan jatuh ke level terendah dalam 1 bulan terpicu prakiraan hujan lebat.
Harga gula berjangka kontrak bulan Maret 2025 berakhir naik 0,46% pada 21,73 sen per pon.
Harga gula terbebani prakiraan hujan lebat di Brasil Tengah-Selatan selama minggu depan. Padahari Senin, ahli meteorologi Climatempo mengatakan bahwa hujan yang lebih deras diperkirakan akan turun di Brasil Tengah-Selatan mulai hari Jumat dan seterusnya, yang akan menjaga suhu tetap sejuk dan meningkatkan tingkat kelembapan tanah. Brasil Tengah-Selatan adalah wilayah penghasil gula terbesar.
Namun penurunan harga gula terbatas setelah Datagro pada hari Senin memangkas estimasi produksi gula Brasil Tengah-Selatan 2024/25 menjadi 38,7 MMT dari estimasi bulan September sebesar 39,3 MMT, dengan alasan kekeringan dan terbatasnya kapasitas pabrik untuk memproduksi gula.
Gula mendapat dukungan sejak 11 Oktober ketika Unica melaporkan bahwa produksi gula di wilayah Brasil Tengah-Selatan selama paruh kedua bulan September turun -16,2% y/y menjadi 2,829 MMT. Sebaliknya, produksi gula Tengah-Selatan 2024/25 hingga September naik +1,5% menjadi 33,154 MMT.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gula dapat bergerak turun dengan perkiraan hujan lebat di Brasil yang dapat menekan harga. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 21,51-21,28. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 22,00-22,26.