(Vibiznews – Commodity) Harga emas pada hari Rabu berakhir turun tertekan penguatan dolar AS dan imbal hasil Treasury AS.
Harga emas spot berakhir turun 1,20% pada $2.715,78.
Harga emas berjangka AS kontrak Desember berakhir turun 1,10% pada $2.729,4.
Harga emas Desember turun dari kontrak tertinggi baru setelah indeks dolar naik ke level tertinggi hanpir 3 bulan.
Selain itu, imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi melemahkan logam mulia.
Pelemahan harga emas dibatasi permintaan safe haven yang terkait dengan pemilihan umum AS pada tanggal 5 November dan perang Timur Tengah.
Permintaan emas sebagai penyimpan nilai juga kuat karena ekspektasi bahwa terlepas dari siapa yang memenangkan pemilihan presiden AS bulan depan, defisit anggaran AS akan terus menjadi masalah besar.
Pernyataan beberapa pejabat ECB juga menjadi sentimen bullish harga emas yang mulai memperdebatkan apakah suku bunga perlu bergerak di bawah level netral untuk merangsang aktivitas ekonomi.
Malam nanti akan dirilis serangkaian data ekonomi AS seperti data jobless claim AS minggu lalu yang diindikasikan meningkat.
Juga akan dirilis data pertumbuhan bisnis S&P Global Oktober dan New Home Sales September yang diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas akan mencermati data pergerakan dolar AS dan imbal hasil Treasury AS, yang jika data ekonomi AS terealisir meningkat, dan menguatkan dolar AS dan imbal hasil Treasury AS, akan menekan harga emas. Namun perlu dicermati permintaan safe haven yang jika meningkat terpicu ketegangan Timur Tengah dan perkembangan pemilihan Presiden AS. Harga emas berjangka AS diperkirkan bergerak dalam kisaran Support $2.710-$2.690. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $2.761-$2.792.