(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia di pasar komoditas internasional yang berakhir Jumat dinihari (25/10) kembali melemah untuk 2 hari berturut.
Harga minyak WTI dan juga jenis Brent melanjutkan penurunan sebelumnya yang disebabkan khawatirkan kelebihan pasokan.
Laporan EIA terbaru menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 5,5 juta barel dalam persediaan minyak mentah, jauh lebih tinggi dari yang diharapkan, sementara pasokan bensin juga naik sebesar 900.000 barel.
Selain itu, konsumsi minyak mentah importir utama dunia – Tiongkok telah melemah meskipun ada langkah-langkah stimulus pemerintah.
Kekhawatiran bahwa pasar minyak global dapat beralih ke surplus pada kuartal mendatang telah semakin menekan harga.
Namun, ada tanda-tanda positif dari AS, dengan pemrosesan kilang pada titik tertinggi musiman enam tahun.
Di Timur Tengah, juru bicara Perdana Menteri Israel mengumumkan bahwa kepala Mossad akan bertemu dengan pejabat dari Qatar, Mesir, dan AS minggu depan, yang telah meredakan kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk bulan Oktober 2024 turun 0,82% menjadi $70,19 per barel.
Untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent turun 0,77% menjadi $74,38 per barel.
Untuk pergerakan harga minyak berikutnya cenderung menguat, minyak WTI diperkirakan akan bergerak dalam kisaran resisten di $72.90 – $80.10. Jika berbalik arah akan meluncur menuju support di $68.85 – $61.10.