(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan investasi global pada pekan mendatang ini akan mencermati data-data penting yang akan menjadi pertimbangan bagi The Fed untuk Keputusan kebijakan suku bunganya, yaitu data tenaga kerja AS bulan Oktober dan data PCE Price Index bulan September.
Beberapa data tenaga kerja utama AS yang akan dirilis dindikasikan mengalami pelemahan. Sedangkan data PCE Price Index diindikasikan naik tipis dan stabil.
Pasar secara luas memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Pasar memperkirakan peluang sebesar 95% untuk penurunan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC tanggal 6-7 November dan sebesar 0% untuk penurunan suku bunga -50 bp pada pertemuan tersebut.
Pasar akan mencermati apakah jika data tenaga kerja AS terealisir melemah akan mempengaruhi The Fed untuk melakukan pemangkasan suku bunga lebih besar lagi seperti yang pernah dilakukan saat pertemuan The Fed bulan September lalu.
Federal Reserve AS memangkas suku bunganya 50 basis poin pada pertemuan bulan September, sebagai upaya mencegah perlambatan pasar tenaga kerja, dimana data tenaga kerja seperti data lowongan pekerjaan AS dan ADP Employment Change AS bulan Agustus melemah, serta data Non Farm Payrolls AS bulan Agustus di bawah perkiraan pasar.
Proyeksi Pelemahan Data Tenaga Kerja AS
JOLTs Job Openings September diindikasikan melemah
Data lowongan pekerjaan AS bulan September akan dirilis pada hari Selasa pekan ini dan diindikasikan melemah yaitu sebesar 7.92 M dibandingkan bulan Agustus sebesar 8.04 M.
ADP Employment Change Oktober diindikasikan menurun
Data ADP Employment Change Oktober akan dirilis pada hari Rabu dan diindikasikan menurun yaitu sebesar 110 K dibandingkan bulan Setember sebesar 143 K.
Jobless Claim diindikasikan meningkat
Data Initial Jobless Claim minggu lalu akan dirilis pada hari Kamis, dimana diindikasikan terjadi kenaikan sebesar 231 K dibandingkan sebelumnya sebesar 227 K. Peningkatan pengajuan klaim pengangguran mencerminkan pelemahan pasar tenaga kerja.
Non Farm Payrolls Oktober diindikasikan menurun
Data Non Farm Payrolls Oktober akan dirilis pada hari Jumat dan diindikasikan menurun sebesar 140 K dibandingkan bulan Setember sebesar 254 K.
Sebagai data tenaga kerja yang paling dicermati The Fed, maka tren untuk Non Farm Payrolls diperkirakan akan menurun sampai akhir tahun 2024 ini.
PCE Price Index September diindikasikan stabil
Pada pekan ini juga akan dirilis data PCE Price Index yang diindikasikan stabil.
Core PCE Price Index September secara bulanan dindikasikan naik tipis dari 0,1% menjadi 0,2%. Sedangkan secara tahunan diperkirkan stabil di 2,7%.
PCE Price Index September secara bulanan diperkirakan stabil pada 0,1%, dan secara tahunan diperkirkan turun tipis dari 2,2% menjadi 2,1%.
Pemangkasan Suku Bunga November Diproyeksikan terjadi.
Dengan data PCE Price Index yang stabil, maka akan memperkuat pemangkasan suku bunga The Fed.
Demikian juga jika data tenaga kerja terealisir turun, akan semakin memastikan pemangkasan suku bunga Fed bulan November, bahkan bisa menjadi pemangkasan lebih besar lagi sebanyak 50 basis poin seperti pada bulan September lalu.
Jika dilihat dari alat CME Fedwatch Tool, maka probabilitas per tanggal 27 Oktober 2025, maka pemangkasan suku bunga The Fed untuk pertemuan FOMC 6-7 November meningkat 95,1% dibandingkan minggu lalu sebesar 90,4%.
Source : CME Fedwatch Tool
Sedangkan probabilitas untuk keputusan suku bunga tidak berubah sebesar 4,9%.
Namun probabilitas untuk pemangkasan suku bunga 50 bps adalah 0%, sebelumnya pada pekan lalu di akhir September, probabilitas sebesar 53,3%.
Bagaimanakah pengaruh pelemahan data tenaga kerja AS dan proyeksi pemangkasan suku bunga The Fed bagi pasar perdagangan investasi global?
Pasar Forex
Dari pasar Forex, Dolar AS berakhir naik pada akhir pekan hari Jumat, terdukung kenaikan imbal hasil Treasury AS dan penguatan data ekonomi.
Jika data tenaga kerja terealisir melemah dan sentimen pemangkasan suku bunga The Fed lebih besar meningkat, akan menekan mata uang dolar AS. Dengan pelemahan dolar AS akan menguatkan mata uang saingannya seperti Euro dan Poundsterling.
Pasar Index
Selanjutnya dari pasar Index, bursa Wall Street pada akhir pekan hari Jumat ditutup bervariasi, dengan Dow Jones Industrials jatuh ke level terendah dalam 2 minggu dan Nasdaq 100 naik ke level tertinggi dalam lebih 3 bulan, terpicu berita perusahaan yang beragam.
Jika data tenaga kerja terealisir melemah dan sentimen pemangkasan suku bunga The Fed lebih besar meningkat, akan menguatkan bursa Wall Street. Dengan penguatan bursa Wall Street akan menguatkan bursa saham global seperti bursa Asia dan Eropa.
Pasar Komoditas
Dari pasar Komoditas, harga emas berakhir naik pada akhir pekan hari Jumat terdukung peningkatan permintaan safe haven terpicu ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan ketidakpastian menjelang pemilihan Presiden AS.
Ketegangan di Timur Tengah juga menguatkan harga minyak yang memicu kekhawatiran gangguan produksi dan distribusi minyak.
Jika data tenaga kerja terealisir melemah dan sentimen pemangkasan suku bunga The Fed lebih besar meningkat, akan menguatkan harga komoditas seperti emas dan minyak.