(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin siang ini (28/10), terpantau melemah cukup signifikan 84,471 poin (1,10%) ke level 7.610,189 setelah dibuka turun ke level 7.636,725.
IHSG bergerak terkoreksi di hari ketiganya mendekati 2 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya bias menguat dipimpin Nikkei, sambil mencermati Wall Street yang di akhir pekan Nasdaq mencetak rekor namun indeks lainnya terkoreksi.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah 0,53% atau 83 poin ke level Rp 15.742, dengan dollar AS di pasar uang Asia menanjak naik setelah menguat di sesi global sebelumnya; pada sekitar 2,5 bulan tertingginya oleh ekspektasi investor bahwa the Fed akan menurunkan suku bunganya secara bertahap.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.659, serta terpantau terkoreksi di hari keduanya ke level 2,5 bulan terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 57,935 poin (0,75%) ke level 7.636,725. Sedangkan indeks LQ45 turun 5,758 poin (0,61%) ke level 937,496. Siang ini IHSG melemah 84,471 poin (1,10%) ke level 7.610,189. Sementara LQ45 terlihat turun 1,16% atau 10,294 poin ke level 932,330.
Tercatat saat ini sebanyak 187 saham naik, 385 saham turun dan 216 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini bias menguat di antaranya Nikkei yang menanjak 1,82%, dan Hang Seng yang naik 0,14%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak dalam tekanan koreksi, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya bias menguat dipimpin Nikkei.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan masih di zona merah, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.810 dan 7.910. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.573, dan bila tembus ke level 7.467.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group