(Vibiznews – Commodity) Harga emas berakhir naik pada hari Rabu terdukung pelemahan dolar AS dan permintaan safe haven terpicu ketidakpastian politik AS menjelang pemilihan Presiden AS Selasa depan.
Harga emas spot berakhir naik 0.46% pada $2.787,08 per ons, setelah mencapai harga tertinggi sepanjang masa di $2.789,73 pada awal sesi.
Harga emas berjangka AS berakhir naik 0,71% menjadi $2.800,8.
Kenaikan harga emas didukung pelemahan dolar AS setelah data PDB Q3-2024 AS lebih lemah dari perkiraan.
Harga emas juga naik karena permintaan safe haven dari ketidakpastian politik AS menjelang pemilihan umum AS Selasa depan. Selain itu, ada juga ketidakpastian politik Jepang setelah LDP yang berkuasa kehilangan mayoritasnya di majelis rendah dalam pemilihan akhir pekan lalu.
Dukungan juga datang dari tanda-tanda permintaan global yang kuat untuk emas, setelah World Gold Council melaporkan pada hari Rabu bahwa permintaan emas global Q3 naik +5% y/y ke rekor dan bahwa konsumsi emas global naik di atas $100 miliar untuk pertama kalinya.
Malam nanti akan dirilis data PCE Price Index September, Personal Income September dan Personal Spending September, yang semuanya diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas akan mencermati data inflasi PCE dan ekonomi AS, yang jika terealisir menguat dan menaikkan dolar AS, akan dapat menekan harga emas. Namun permintaan safe haven terkait ketidakpastian politik menjelang pemilihan Presiden AS dapat membatasi kerugian. Harga emas berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $2.788-$2.775. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $2.808-$2.815.