(Vibiznews – Commodity) Perdagangan komoditas di bursa komoditi berjanga New York pekan lalu banyak dipengaruhi perkembangan cuaca.
Cuaca hujan di Brasil, sebagai negara penghasil terbesar kopi arabika, juga penghasil gula mempengaruhi pergerakan harga. Demikian juga cuaca hujan di belahan Afrika, daerah penghasil kakao, cuaca hujan megakibatkan banjir menyebabkan gangguan distribusi dan menimbulkan penyakit tanaman.
Seminggu ini harga kopi arabika merosot 2,09%, tertekan prakiraan hujan di Brasil meredakan kekhawatiran kekeringan dan memicu peningkatan produksi. Ahli meteorologi Climatempo mengatakan hujan lebat diperkirakan akan turun di wilayah Minas Gerais, Brasil mulai hari Sabtu. Minas Gerais adalah daerah penghasil kopi arabika terbesar di Brasil.
Harga gula awalnya naik pada akhir pekan hari Jumat, dengan gula NY mencatat level tertinggi dalam 3 minggu karena kekhawatiran bahwa perkiraan hujan lebat di Brasil dapat menunda panen tebu negara itu dan membuat pasokan gula tetap ketat dalam jangka pendek. Ahli meteorologi Climatempo memperkirakan hujan lebat akan turun di wilayah Tengah-Selatan Brasil, wilayah penghasil gula utama negara itu, mulai Sabtu ini.
Selama seminggu harga gula turun 0,3%.
Harga kakao membukukan kenaikan moderat pada akhir pekan hari Jumat, dengan kakao NY naik ke level tertinggi 1-1/2 minggu, mendapat dukungan dari hujan lebat di beberapa wilayah penghasil kakao di Afrika Barat, yang telah menyebabkan banjir, menghalangi akses ke ladang, dan memicu penyakit kakao.
Selama seminggu ini harga kakao melonjak 8%.
Jadi faktor cuaca juga sangat mempengaruhi pergerakan komoditas seperti kopi arabika, gula dan kakao.