(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO di bursa berjangka Malaysia perdagangan hari Selasa (5/11/2024) menghentikan kenaikan dari 4 sesi sebelumnya akibat melemahnya minyak kedelai di Bursa Dalian.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Januari 2025 bergerak negatif dengan anjlok 1,68% menjadi sekitar MYR4.809 per ton, namun harga masih dikisaran tertinggi 2 tahun lebih.
Anjloknya harga CPO dari level tertingginya dalam lebih dari 2 tahun karena aksi safe haven di tengah melemahnya ringgit dan berakhirnya pembelian di India.
Meningkatnya premi antara minyak sawit dan penggantinya juga menambah tekanan pada harga.
Pada saat yang sama, kehati-hatian pasar meningkat karena Tiongkok mengadakan pertemuan legislatif minggu ini, dengan data CPI dan PPI Oktober negara itu akan dirilis pada akhir pekan.
Di pasar energi, harga minyak mentah stabil karena fokus beralih ke pemilihan umum AS.
Membatasi kerugian lebih lanjut, estimasi ekspor dari surveyor kargo menunjukkan bahwa pengiriman produk minyak sawit Malaysia naik antara 11,5% dan 13,7% pada bulan Oktober, dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Sementara itu, output jangka pendek kemungkinan akan melemah, karena tren musiman pada Q4 tahun ini.
Harga TBS kelapa sawit Riau periode 6 – 12 November 2024 mengalami kenaikan, kelompok umur 9 tahun naik 0,76% sebesar Rp 26,19 per kg dibandingkan harga minggu sebelumnya. Dengan demikian, harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu ke depan naik menjadi Rp 3.479,88 per kg.