(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa siang ini (5/11), terpantau melemah 19,913 poin (0,27%) ke level 7.459,590 setelah dibuka turun ke level 7.470,914.
IHSG bergerak bearish bertahap menuju 11 minggu lebih terendahnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed menguat di tengah investor menantikan hasil Pilpres AS dan penurunan suku bunga the Fed, sambil mencermati Wall Street yang berakhir semalam dalam koreksi.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah 0,16% atau 25 poin ke level Rp 15.775, dengan dollar AS di pasar uang Asia mendatar setelah merosot di sesi global sebelumnya; mendatar dekat 2 minggu terendahnya menunggu hasil Pilpres AS dan rilis the Fed yang akan memangkas suku bunganya.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.750, serta terpantau bearish di hari keempatnya sekitar level 3 bulan terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 8,589 poin (0,11%) ke level 7.470,914. Sedangkan indeks LQ45 turun 2,479 poin (0,27%) ke level 910,940. Siang ini IHSG melemah 19,913 poin (0,27%) ke level 7.459,590. Sementara LQ45 terlihat turun 0,05% atau 0,414 poin ke level 913,833.
Tercatat saat ini sebanyak 215 saham naik, 350 saham turun dan 217 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini mixed menguat di antaranya Nikkei yang menanjak 1,35%, dan Hang Seng yang naik 1,36%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak bearish ke 3 bulan terendahnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed menguat di tengah investor menantikan hasil Pilpres AS dan penurunan suku bunga the Fed.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan masih di zona merahnya, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.617 dan 7.715. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.415, dan bila tembus ke level 7.372.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group