(Vibiznews – Commodity) Harga gula di bursa komoditi berjangka New York pada hari Selasa ditutup turun tipis tertekan penguatan dolar AS.
Harga gula berjangka kontrak bulan Maret 2025 ditutup turun tipis 0,05% pada 21,35 sen per pon.
Kenaikan indeks dolar AS ke level tertinggi lebih dari 4 bulan membebani harga gula.
Namun pelemahan harga gula dibatasi aksi short covering, yang membantu harga pulih dari level terburuknya ketika Unica melaporkan produksi gula di wilayah Tengah-Selatan Brasil selama paruh kedua Oktober turun -24,3% thn/thn menjadi 1,785 MMT. Sebaliknya, produksi gula Tengah-Selatan kumulatif 2024/25 hingga Oktober naik +0,3% thn/thn menjadi 37 MMT.
Malam nanti akan dirilis data Inflasi AS bulan Oktober, yang jika terealisir stabil atau naik, akan menguatkan dolar AS dan dapat menekan harga komoditas.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gula akan mencermati pergerakan dolar AS dan perkembangan produksi gula. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 21,16-20,96. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 21,59-21,82.