(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) penutupan Jumat sore ini (15/11), terpantau melemah 53,303 poin (0,74%) ke level 7.161,258 setelah dibuka naik ke level 7.241,739.
IHSG bergerak bearish ke sekitar 3,5 bulan terendahnya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed bias melemah setelah pernyataan the Fed yang tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga, serta mencermati Wall Street yang berakhir dalam koreksi.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini berakhir flat 0,00% atau 0 poin ke level Rp 15.849, dengan dollar AS di pasar uang Asia terkoreksi setelah rally 5 hari; di bawah level setahun tertingginya oleh estimasi pemangkasan suku bunga the Fed yang akan lebih terbatas.
Rupiah melandai dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.849, serta terpantau bertahan di level 13 minggu lebih terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 27,739 poin (0,38%) ke level 7.241,739. Sedangkan indeks LQ45 turun 1,960 poin (0,22%) ke level 873,740. Siang ini IHSG melemah 77,778 poin (1,08%) ke level 7.136,783. Sementara LQ45 terlihat turun 0,56% atau 4,940 poin ke level 870,760.
IHSG kemudian agak melandai dan ditutup melemah 53,303 poin (0,74%) ke level 7.161,258, sedangkan LQ45 turun 4,007 poin (0,46%) ke level 871,693. Tercatat saat ini sebanyak 198 saham naik, 393 saham turun dan 196 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini mixed di antaranya Nikkei yang naik 0,28%, dan Hang Seng yang melemah 0,05%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak terkoreksi ke 3,5 bulan terendahnya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed setelah pernyataan the Fed yang tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan masih bias melemah menuju support-nya, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.370 dan 7.530. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.123, dan bila tembus ke level 6.998.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group