(Vibiznews – Commodity) Harga emas bergerak naik pada hari Senin terpicu pelemahan dolar AS dan berbagai sentimen bullish.
Harga Emas berjangka AS kontrak Desember naik 1,72%.
Logam mulia membukukan kenaikan moderat hari ini karena dolar AS yang lebih lemah.
Selain itu, permintaan emas tetap kuat karena Partai Republik kini menguasai DPR dan Senat, sehingga memudahkan pemerintahan Trump untuk mendorong kebijakan pajak yang lebih rendah, tarif yang lebih tinggi, dan regulasi yang lebih longgar yang dapat memicu inflasi.
Harga emas mendapat dukungan hari ini setelah Goldman Sachs merekomendasikan investor untuk “mencari emas” dan memproyeksikan emas dapat naik hingga $3.000 per ons pada akhir tahun depan.
Selain itu, risiko geopolitik yang sedang berlangsung mendorong permintaan logam mulia sebagai aset safe haven, dengan ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah dan laporan Bloomberg yang mengatakan Korea Utara mungkin mengerahkan sebanyak 100.000 tentara untuk membantu perang Rusia di Ukraina.
Selain itu, komentar agresif dari anggota Dewan Pengurus ECB dan Presiden Bundesbank Nagel berdampak negatif terhadap logam mulia ketika ia memperingatkan bank sentral global mungkin terpaksa menaikkan suku bunga jika ketegangan perdagangan internasional menghidupkan kembali tekanan inflasi.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas dapat bergerak naik seiring pelemahan dolar AS dan dukungan sentimen bullish.