(Vibiznews – Commodity) Harga emas berakhir naik pada hari Senin terpicu pelemahan dolar AS dan peningkatan permintaan safe haven.
Harga emas spot berakhir naik 1,94% pada $2.612,07 per ons.
Harga emas berjangka AS kontrak Desember 2024 berakhir naik 1,73% pada $2.614,6.
Logam mulia menguat pada hari Senin terpicu pelemahan dolar AS.
Selain itu, permintaan emas tetap kuat karena Partai Republik kini menguasai DPR dan Senat, sehingga memudahkan pemerintahan Trump untuk mendorong kebijakan pajak yang lebih rendah, tarif yang lebih tinggi, dan regulasi yang lebih longgar yang dapat memicu inflasi.
Harga emas mendapat dukungan hari ini setelah Goldman Sachs merekomendasikan investor untuk “mencari emas” dan memproyeksikan emas dapat menguat hingga $3.000 per ons pada akhir tahun depan.
Meningkatnya risiko geopolitik mendorong permintaan logam mulia sebagai aset safe haven, dengan konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah dan laporan Bloomberg yang mengatakan Korea Utara mungkin mengerahkan sebanyak 100.000 tentara untuk membantu perang Rusia di Ukraina.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas dapat bergerak naik jika dolar AS melemah terpengaruh penguatan Euro. Juga meningkatnya permintaan safe haven terkait konflik Timur Tengah dan perang Ukraina-Rusia, juga kebijakan pro-tarif Trump yang dapay meningkatkan inflasi, masih menjadi faktor penguat harga emas. Harga emas berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $2.634-$2.652. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Support $2.583-$2.550.