(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) penutupan Jumat sore ini (29/11), terpantau melemah cukup signifikan 85,891 poin (1,19%) ke level 7.114,266 setelah dibuka turun ke level 7.157,225.
IHSG bergerak terkoreksi ke 4 bulan terendahnya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed di antara data inflasi Jepang yang naik, serta Wall Street yang sedang libur Thanksgiving Day.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini menguat 0,16% atau 25 poin ke level Rp 15.840, dengan dollar AS di pasar uang Eropa terkoreksi setelah menanjak tipis; tertekan kenaikan yen oleh rilis CPI Jepang yang memicu ekspektasi BOJ akan menaikkan suku bunganya.
Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.855, serta terpantau kembali naik di hari keduanya ke sekitar seminggu tertingginya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 42,932 poin (0,60%) ke level 7.157,225. Sedangkan indeks LQ45 turun 6,850 poin (0,78%) ke level 866,620. Siang ini IHSG melemah 84,772 poin (1,18%) ke level 7.115,385. Sementara LQ45 terlihat turun 1,67% atau 14,610 poin ke level 858,860.
IHSG kemudian melandai dan ditutup melemah 85,891 poin (1,19%) ke level 7.114,266, sedangkan LQ45 turun 16,690 poin (1,91%) ke level 856,780. Tercatat saat ini sebanyak 194 saham naik, 391 saham turun dan 209 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini mixed di antaranya Nikkei yang terkoreksi 0,37%, dan Hang Seng yang menanjak 0,29%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak dalam koreksi, sementara bursa kawasan Asia sore ini mixed bias melemah di antara data inflasi Jepang yang naik.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan masih bias terkoreksi, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.370 dan 7.530. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.109, dan bila tembus ke level 6.998.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group