(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO di bursa berjangka Malaysia perdagangan hari Senin (2/12/2024) merosot kebawah MYR5000, turun dari tertinggi 1 bulan lebih.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Februari 2025 bergerak negatif sepanjang sesi dengan turun 1,24% menjadi sekitar MYR4.958 per ton.
Harga CPO menghentikan kenaikan 5 sesi berturut-turut di tengah kekhawatiran atas ekspor yang lemah, terutama setelah surveyor kargo mencatat bahwa ekspor minyak sawit Malaysia turun antara 9,3% dan 10,4% pada bulan November.
Di sisi permintaan, ekspektasi tenang sampai bulan-bulan perayaan Tahun Baru Imlek dan Ramadan, yang secara tradisional meningkatkan konsumsi.
Di India, konsumen minyak sawit teratas, impor untuk musim 2023-24 diperkirakan mencapai 9,2 juta ton, turun dari 9,8 juta ton sebelumnya, karena cuaca yang baik diharapkan dapat mendukung produksi dalam negeri.
Yang memberikan sedikit dukungan terhadap harga adalah kekhawatiran atas curah hujan lebat di pantai timur Malaysia dan wilayah utara, yang dapat mengekang produksi.
Di pembeli utama Tiongkok, sektor manufaktur terus tumbuh pada bulan November, yang mencerminkan upaya Beijing untuk menstabilkan ekonomi dan merangsang permintaan.



