IHSG Senin Siang Melemah Terbatas ke Level 7.100; Terkoreksi ke 17 Minggu Terendahnya

162
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin siang ini (2/12), terpantau melemah terbatas 13,796 poin (0,19%) ke level 7.100,470 setelah dibuka naik ke level 7.130,000.

IHSG bergerak terkoreksi ke 17 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed bias menguat dipimpin China oleh data aktivitas manufakturnya, sedangkan Wall Street akhir pekan suasana libur Thanksgiving Day.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah 0,33% atau 53 poin ke level Rp 15.893, dengan dollar AS di pasar uang Asia bangkit setelah melemah 2 hari di sesi global sebelumnya; berupaya naik dari tekanan sebelumnya di tengah pasar menantikan sejumlah pandangan pejabat the Fed untuk arah kebijakan berikutnya.

Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.840, serta terpantau terkoreksi dari sekitar seminggu tertingginya.

Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 15,734 poin (0,22%) ke level 7.130,000. Sedangkan indeks LQ45 naik 2,220 poin (0,26%) ke level 859,000. Siang ini IHSG melemah 13,796 poin (0,19%) ke level 7.100,470. Sementara LQ45 terlihat turun 0,43% atau 3,680 poin ke level 853,100.

Tercatat saat ini sebanyak 242 saham naik, 331 saham turun dan 211 saham stagnan.

Sementara itu, bursa regional siang ini mixed bias menguat di antaranya Nikkei yang menaik 0,58%, dan Hang Seng yang menanjak 0,44%.

 

Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak kembali dalam koreksi, sementara bursa kawasan Asia siang ini mixed bias menguat di antara dipimpin China oleh data aktivitas manufakturnya.

Berikutnya IHSG kemungkinan akan sekitar rentang konsolidasinya, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.370 dan 7.530. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.123, dan bila tembus ke level 6.998.

 

 Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group