(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO di bursa berjangka Malaysia perdagangan hari Selasa (3/12/2024) kembali melaju diatas MYR5000, naik ke kisaran tertinggi 3 pekan lebih.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Februari 2025 bergerak positif sepanjang sesi dengan melonjak 1,96% menjadi sekitar MYR5.052 per ton.
Harga CPO naik oleh bargain hunting didukung oleh kekhawatiran tentang potensi dampak banjir di beberapa bagian negara itu terhadap produksi.
Sementara itu, data PMI sektor jasa yang lemah di negara pembeli utama Tiongkok bulan November memicu harapan bahwa pemerintah Beijing mungkin meluncurkan langkah-langkah baru untuk membantu pemulihannya yang rapuh setelah serangkaian kebijakan dukungan baru-baru ini.
Namun penguatan dibatasi oleh data ekspor yang lemah, dengan surveyor kargo memperkirakan ekspor minyak sawit Malaysia turun antara 9,3% dan 10,4% pada bulan November.
Di India, konsumen minyak sawit terbesar di dunia, impor untuk musim 2023-24 mungkin turun menjadi 9,2 juta ton dari 9,8 juta ton sebelumnya, karena cuaca yang baik membantu produksi lokal.
Secara terpisah, produsen utama Indonesia menaikkan harga minyak sawit mentah untuk bulan Desember menjadi USD1.071,67 per metrik ton dari USD961,97, yang mengakibatkan pajak ekspor yang lebih tinggi sebesar USD178 per ton.
