IHSG Dibuka Menguat Tipis 0,09%, Dipengaruhi Sentimen Domestik dan Keputusan The Fed

118

 

(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis pada awal perdagangan Kamis (5/12). Pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 6,06 poin atau 0,09% ke 7.331,82.

Menurut pengamatan ada sebanyak 166 saham naik, 65 saham turun dan 244 saham stagnan.

Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 994 miliar dengan volume transaksi mencapai 1,1 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 74.225 kali.

Delapan indeks sektoral menguat, menopang kenaikan IHSG. Sedangkan tiga indeks sektoral lainnya masuk zona merah.

Indeks sektoral dengan kenaikan terbesar adalah sektor energi yang naik 0,74%, sektor teknologi naik 0,14% dan sektor transportasi yang naik 0,28%.

Sedangkan indeks sektoral yang melemah adalah sektor barang baku yang turun 0,15%, sektor barang konsumen non primer yang turun 0,13% dans sektor perindustrian yang turun 0,06%.

Pergerakan pasar saham RI pada perdagangan hari ini akan dipengaruhi oleh sentimen domestik dan luar negeri, terutama terkait pidato dari Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell.

Powell menyatakan bahwa perekonomian AS saat ini lebih kuat dibandingkan yang diperkirakan bank sentral pada September lalu ketika mulai menurunkan suku bunga. Ia juga memberikan sinyal bahwa ia mendukung langkah yang lebih hati-hati dalam pemotongan suku bunga ke depan.

“Ekonomi AS berada dalam kondisi yang sangat baik dan tidak ada alasan untuk itu tidak berlanjut. Risiko penurunan di pasar tenaga kerja tampaknya lebih kecil, pertumbuhan jelas lebih kuat dari yang kami duga, dan inflasi sedikit lebih tinggi,” kata Powell dalam acara New York Times.

Powell juga menjelaskan bahwa pemotongan suku bunga setengah poin pada September lalu dirancang untuk mengirimkan sinyal kuat bahwa The Fed akan mendukung pasar tenaga kerja jika terus melemah.

Namun, dalam beberapa bulan setelahnya, data revisi menunjukkan bahwa ekonomi lebih kuat dari perkiraan semula.

Powell menekankan bahwa keputusan kebijakan The Fed saat ini sepenuhnya didasarkan pada kondisi ekonomi saat ini, bukan pada kebijakan yang mungkin diterapkan di masa depan.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting