(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis siang ini (5/12), terpantau terkoreksi 32,801 poin (0,45%) ke level 7.293,963 setelah dibuka turun ke level 7.299,724.
IHSG bergerak terkoreksi setelah rally 2 hari ke seminggu tertingginya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed, sambil mencermati Wall Street yang berakhir kompak dalam rekor dipicu sektor teknologi.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini menguat 0,31% atau 50 poin ke level Rp 15.875, dengan dollar AS di pasar uang Asia turun terbatas setelah melandai di sesi global sebelumnya; menurun perlahan dalam rentang terbatas oleh estimasi penurunan suku bunga the Fed bulan ini.
Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.925, serta terpantau bangkit di rentang konsolidasi 3 minggu terakhir.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 27,040 poin (0,37%) ke level 7.299,724. Sedangkan indeks LQ45 turun 4,850 poin (0,55%) ke level 877,730. Siang ini IHSG melemah 32,801 poin (0,45%) ke level 7.293,963. Sementara LQ45 terlihat turun 1,09% atau 9,610 poin ke level 872,970.
Tercatat saat ini sebanyak 268 saham naik, 274 saham turun dan 235 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini mixed bias menguat di antaranya Nikkei yang naik 0,20%, dan Hang Seng yang merosot 1,14%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak terkoreksi setelah rally 2 hari, sementara bursa kawasan Asia siang ini mixed, sambil mencermati Wall Street yang berakhir kompak dalam rekor dipicu sektor teknologi.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan bertahan stabil di zona merahnya, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.370 dan 7.530. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.041, dan bila tembus ke level 6.998.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group