(Vibiznews – Coommodity) Harga emas berakhir naik pada hari Rabu terpicu pelemahan dolar AS dan peningkatan permintaan safe haven.
Harga emas spot berakhir naik 0,23% pada $2.649,87 per ons.
Harga emas berjangka AS berakhir naik 0,31% pada $2.676,2.
Emas mencetak kenaikan moderat pada hari Rabu dan mendapat dukungan dari dolar yang lebih lemah dan permintaan safe haven dari pergolakan politik di Korea Selatan dan Prancis.
Demikian juga meningkatnya ketegangan konflik Ukraina-Rusia mendukung permintaan safe haven untuk logam mulia.
Emas juga mendapat dukungan dari peningkatan permintaan sebagai penyimpan nilai menyusul komentar anggota Dewan Gubernur ECB Rehn pada hari Rabu, yang mengatakan ECB akan terus melonggarkan kebijakan moneter dalam beberapa bulan mendatang.
Namun Reli S&P 500 pada hari Rabu ke rekor tertinggi baru telah mengekang sebagian permintaan safe haven untuk logam mulia.
Selain itu, komentar agresif dari Presiden Fed St. Louis Musalem pada hari Rabu melemahkan logam mulia ketika ia mengatakan waktunya mungkin sudah dekat untuk memperlambat atau menghentikan pemotongan suku bunga Fed.
Komentar optimis dari Ketua Fed Powell juga membebani logam mulia ketika ia mengatakan ekonomi AS dalam kondisi baik.
Malam nanti akan dirilis data jobless claim yang jika terealisir naik, akan dapat menekan dolar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas akan mencermati pergerakan dolar AS, yang jika bergerak melemah, akan menguatkan harga emas. Juga jika pergolakan politik masih terus terjadi di Korea Selatan dan Perancis, ketegangan militer Rusia-Ukraina, dapat meningkatkan permintaan safe haven. Meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga The Fed dan ECB bulan Desember juga dapat menguatkan harga emas. Harga emas berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $2.659-$2.643. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $2.687-$2.699.
