(Vibiznews – Commodity) Harga kakao di bursa komoditi berjangka New York pada hari Rabu ditutup naik tajam terpicu kekhawatiran penurunan produksi dan pasokan.
Harga kakao berjangka kontrak bulan Maret 2025 ditutup melonjak 4,02% pada $9.401 per ton.
Kenaikan harga kakao terpicu prakiraan cuaca Maxar Technologies yang mengatakan kondisi kering di Afrika Barat akan membantu panen utama tanaman kakao saat ini tetapi akan merugikan perkembangan awal tanaman kakao pertengahan tahun yang dipanen pada bulan April.
Menurunnya persediaan kakao global juga menjadi pendorong harga. Persediaan kakao yang dipantau ICE yang disimpan di pelabuhan AS telah menunjukkan tren penurunan selama 1-1/2 tahun terakhir dan turun ke level terendah dalam 19 tahun pada hari Rabu sebesar 1.529.262 kantong.
ICCO juga memangkas estimasi produksi kakao 2023/24 menjadi 4.380 MMT dari 4.461 MMT di bulan Mei, turun -13,1% secara tahunan. ICCO memproyeksikan rasio stok/penggilingan kakao global 2023/24 sebesar 27,0%, terendah dalam 46 tahun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kakao masih menghadapi sentimen bullish penurunan produksi dan pasokan. Harga kakao diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $9.562-$9.724. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $9.127-$8.854.