(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO di bursa berjangka Malaysia perdagangan hari Senin (9/12/2024) berakhir sedikit lebih tinggi dari pelemahan sebelumnya.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Februari 2025 bergerak fluktuatif sepanjang sesi dan berakhir naik tipis 0,16% menjadi sekitar MYR5.134 per ton.
Pergerakan harga naik turun dikarenakan pasar berhati-hati jelang data kinerja bulanan dari Dewan Minyak Sawit Malaysia serta data impor November dari konsumen utama India.
Sentimen juga dibebani data inflasi Tiongkok yang naik lebih rendah dari harapan pada November, serta laporan surveyor kargo terjadi penurunan 9,3% hingga 10,4% dalam pengiriman minyak sawit Malaysia pada November.
Namun tekanan dibatasi oleh estimasi pasokan yang lebih rendah pada November di tengah curah hujan yang tinggi di beberapa wilayah Malaysia yang mengganggu produksi, yang berpotensi mengurangi persediaan akhir tahun menjadi di bawah 2 juta ton.
Di tempat lain, Indonesia akan menerapkan mandat biodiesel B40 pada Januari, naik dari level B35 saat ini. Perubahan ini dapat mengurangi ekspor. Selanjutnya, pembatasan pasokan dari Indonesia kemungkinan akan meningkat menjelang Ramadan.