(Vibiznews – Commodity) Harga kopi arabika di bursa komoditi berjangka New York pada hari Jumat berakhir melonjak tajam terpicu kekhawatiran pengetatan pasokan kopi di masa mendatang.
Harga kopi arabika kontrak bulan Maret 2025 berakhir naik tajam 5,34% pada $3.3025 per pon.
Jumat lalu kopi arabika Maret mencatat kontrak tertinggi, dan arabika berjangka terdekat mencatat kontrak tertinggi dalam 47 tahun.
Harga kopi melonjak karena cuaca buruk di Brasil dan Vietnam, dua penanam kopi terbesar di dunia, mengancam produksi kopi global.
Menurut Sucden Financial, lonjakan harga juga telah mendorong beberapa eksportir kopi Brasil untuk melepas lindung nilai mereka dan membeli kopi berjangka untuk menutupi posisi short, yang mendorong harga kopi lebih tinggi lagi.
Curah hujan di bawah rata-rata di Brasil dapat menghambat produksi kopi negara itu dan berdampak positif pada harga. Somar Meteorologia melaporkan pada hari Senin bahwa curah hujan di daerah penghasil kopi arabika terbesar di Brasil, Minas Gerais, menerima 17,8 mm hujan minggu lalu, atau hanya 31% dari rata-rata historis. Minas Gerais adalah daerah penghasil kopi arabika terbesar di Brasil.
Pelemahan Real Brasil juga dapat berdampak buruk bagi harga kopi. Real Brasil yang lebih lemah mendorong penjualan ekspor dari produsen kopi Brasil.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kopi arabika akan mencermati perkembangan produksi dan pasokan kopi arabika, yang jika masih menurun, akan menguatkan harga kopi arabika. Namun perlu dicermati aksi profit taking, setelah harga kopi arabika melonjak tinggi tiga hari terakhir berturut-turut. Harga kopi arabika diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $3.19-$3.07. Jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $3.37-$3.43.