(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO di bursa berjangka Malaysia perdagangan hari Rabu (11/12/2024) alami pelemahan lanjutan masuki hari keempat berturut.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Februari 2025 bergerak negatif sepanjang sesi dan berakhir turun 0,32% menjadi sekitar MYR4.935 per ton.
Penurunan tersebut menyusul rilis data bulanan dari regulator industri, yang menunjukkan bahwa ekspor November anjlok 14,7% dari bulan sebelumnya menjadi 1,49 juta ton.
Selain itu, Dewan Minyak Sawit Malaysia dan Asosiasi Produsen Minyak Sawit Indonesia memproyeksikan produksi yang lebih tinggi pada awal 2025, didukung oleh faktor musiman.
Para investor tampak enggan untuk memasuki posisi baru menjelang pertengahan Desember, ketika data impor untuk November dari pembeli utama India diharapkan.
Namun, yang membatasi penurunan lebih lanjut adalah penurunan persediaan bulanan kedua berturut-turut bulan lalu.
Produksi November juga turun hampir 10%, mencapai 1,62 juta ton, level terendah untuk bulan tersebut dalam empat tahun.
Di konsumen utama Tiongkok, harapan akan stimulus ekonomi yang lebih agresif untuk tahun depan meningkat, karena pemerintah Beijing berupaya untuk meningkatkan permintaan dan mengurangi dampak potensial dari tarif AS yang lebih tinggi.