(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO di bursa berjangka Malaysia perdagangan hari Jumat (13/12/2024) melemah setelah sempat alami penguatan hari sebelumnya.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Februari 2025 bergerak negatif sepanjang sesi dan berakhir turun 0,32% menjadi sekitar MYR4.870 per ton.
Secara mingguan harga sudah turun sekitar 5%, yang merupakan penurunan mingguan pertama dalam 3 pekan.
Penurunan tersebut merespon laporan menunjukkan impor minyak sawit di konsumen utama India turun sedikit menjadi 841.993 metrik ton pada bulan November.
Menambah tekanan, Cargill Investments (China) Ltd. baru-baru ini mengatakan konsumsi minyak sawit Tiongkok dapat turun 30% tahun ini mulai tahun 2023, karena harga minyak kedelai yang kompetitif.
Pangsa minyak sawit di pasar minyak nabati Tiongkok juga diperkirakan akan menyusut menjadi 12,8% dari 17,5% pada tahun 2023.
Namun, keuntungan ekspor membatasi kerugian lebih lanjut. Surveyor kargo mencatat ekspor minyak sawit Malaysia naik 1,1% menjadi 3,9% selama 1–10 Desember.
Sementara itu, pasokan turun untuk bulan kedua bulan lalu. Di sisi produksi, hujan lebat mengganggu panen dan transportasi di beberapa wilayah Asia Tenggara, sehingga sedikit mendukung harga.