(Vibiznews – Commodity) Harga emas bergerak turun pada hari Jumat tertekan penguatan dolar AS.
Harga Emas berjangka AS Februari turun 1,16%.
Kenaikan indeks dolar hari ini ke level tertinggi dalam 2-1/2 minggu berdampak negatif pada harga logam.
Selain itu, imbal hasil obligasi global yang lebih tinggi hari ini dan kekuatan saham membebani logam mulia.
Juga kenaikan tak terduga indeks harga impor AS bulan November tanpa minyak bumi menandakan tekanan harga yang kuat yang cenderung agresif terhadap kebijakan Fed.
Bundesbank memangkas estimasi PDB Jerman 2024 menjadi -0,2% dari estimasi sebelumnya sebesar +0,3% dan setelah ekspor Jerman bulan Oktober turun -2,8% b/b, penurunan terbesar dalam 10 bulan dan berdampak negatif pada permintaan logam industri.
Komentar dovish hari ini dari anggota Dewan Gubernur ECB Villeroy de Galhau mendorong permintaan emas sebagai penyimpan nilai ketika dia berkata, “Akan ada lebih banyak penurunan suku bunga tahun depan.”
Harga logam mulia juga mendapat dukungan sebagai tempat berlindung yang aman setelah runtuhnya pemerintah Suriah baru-baru ini dan meningkatnya konflik Ukraina-Rusia.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas bergerak turun dengan adanya penguatan dolar AS dan imbal hasil Treasury AS.