Dampak Pemakzulan Presiden Korea Selatan Terhadap Bursa Saham dan Mata Uang Won

776
korea

(Vibiznews – Index) – Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol resmi dimakzulkan oleh Parlemen Nasional pada pemungutan suara pada hari Sabtu (14/12/2024).

Parlemen Korea Selatan meloloskan mosi untuk mencopot Yoon Suk Yeol dari jabatannya dengan suara 204-85  setelah deklarasi darurat militernya yang singkat pada tanggal 3 Desember.

Keputusan Parlemen Nasional untuk memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol diharapkan dapat membantu menghilangkan beberapa ketidakpastian yang telah melanda pasar keuangan dan valuta asing sejak deklarasi darurat militer yang mengejutkan oleh Yoon Suk Yeol pekan lalu.

Ketidakpastian politik di Korea Selatan pekan lalu telah membuat pasar keuangan merugi cukup besar dalam beberapa sesi dan nilai mata uang Won Korea anjlok ke posisi terendah dalam 2 tahun lebih.

Indeks bursa saham Korea Selatan atau Kospi anjlok ke posisi terendah sejak bulan Oktober 2022, turun ke posisi 2360,58 pada tanggal 9 Desember setelah sebelumnya Presiden Yoon Suk Yeol umumkan kondisi darurat militer.

Kronologis Jelang Pengesahan Mosi Pemakzulan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol

Berikut ini adalah kronologi peristiwa besar menjelang pengesahan mosi pemakzulan terhadap Yoon Suk Yeol.

29 November 2024 — Partai-partai oposisi secara sepihak meloloskan usulan pengurangan anggaran di Komite Khusus Anggaran dan Akuntansi Majelis Nasional.

1 Desember 2024  —  Partai Demokrat yang merupakan oposisi utama mengumumkan rencana untuk mengajukan usulan pengurangan anggaran tahun depan ke sidang pleno Majelis Nasional pada tanggal 2 Desember. Partai Kekuatan Rakyat  yang berkuasa menuntut DP untuk meminta maaf terlebih dahulu dan menarik usulan tersebut.

2 Desember 2024  —  Mosi pemakzulan terhadap Ketua Badan Audit dan Inspeksi Choe Jae-hae dan dua jaksa, termasuk Lee Chang-soo, kepala Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul, dilaporkan ke sidang pleno Majelis Nasional.

3 Desember 2024  —  Yoon Suk Yeol mengumumkan pemberlakuan darurat militer dalam pidatonya kepada rakyat.

4 Desember 2024 — Majelis Nasional memberikan suara untuk menuntut Yoon mencabut darurat militer.

5 Desember 2024  — Mosi pemakzulan terhadap Yoon dan Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun diajukan selama sesi pleno di Majelis Nasional.

6 Desember 2024 — Pemimpin PPP Han Dong-hoon mengatakan Yoon memerintahkan Komandan Kontraintelijen Yeo In-hyung untuk menahan tokoh-tokoh politik utama. Ia mengatakan presiden harus segera diberhentikan dari tugasnya.

7 Desember 2024 — Yoon mengatakan, “Ke depannya, partai dan pemerintah akan bersama-sama bertanggung jawab atas urusan negara.”

8 Desember 2024 — Pemimpin PPP Han dan Perdana Menteri Han Duck-soo berjanji untuk berkoordinasi erat guna memastikan mata pencaharian masyarakat dan urusan negara terurus tanpa gangguan selama konferensi pers bersama.

9 Desember 2024 — Kementerian Kehakiman memberlakukan larangan bepergian bagi Yoon atas tuduhan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan.

10 Desember 2024 — Anggota parlemen PPP Kim Sang-wook mengumumkan dukungannya terhadap pemakzulan Yoon.

11 Desember 2024 — Anggota parlemen PPP Kim Jae-sub menjadi anggota parlemen partai berkuasa kelima yang mendukung pemakzulan Yoon.

12 Desember 2024 — Pemimpin PPP Han mengatakan Yoon tidak bersedia mengundurkan diri lebih awal dan bahwa satu-satunya cara untuk menyelesaikan krisis ini adalah dengan menangguhkan tugas kepresidenannya.

13 Desember 2024 — Pemimpin DP Lee mendesak anggota parlemen partai berkuasa untuk ikut memberikan suara dan mendukung pemakzulan.

14 Desember 2024 — Majelis Nasional meloloskan mosi pemakzulan terhadap Yoon.

Dampak  Ketegangan Politik Korea Selatan Terhadap Pasar Saham dan Won Korea Selatan  

Setelah deklarasi darurat militer, pasar saham jatuh ke titik terendah 1 tahun lebih dan Won Korea turun tajam hingga jauh di bawah 1.400 won terhadap dolar AS.

Namun, pasar saham hampir pulih setelah otoritas keuangan berjanji untuk menyuntikkan likuiditas tanpa batas dan menerapkan langkah-langkah tambahan dengan cara yang berani dan cepat, jika diperlukan.

Dalam Grafik dibawah terlihat indeks Kospi jatuh ke posisi terendah pada tanda merah, setelah itu bangkit kembali hingga akhir pekan.

Grafik Harian Indeks Kospi

 

Memulai perdagangan pekan ini, indeks bursa saham Kospi alami tekanan setelah rally 4 sesi berturut. Indeks Kospi yutun 0,2% ke posisi 2489.

Namun pergerakan mata uang Won Korea tidak mengikuti tren bursa saham Kospi, kurs anjlok ke posisi terendah dalam 2 tahun lebih pada akhir perdagangan pekan lalu seperti terlihat di grafik bawah. Won anjlok ke posisi 1.432,90 won setelah pekan sebelumnya berada di posisi 1.402,72. Untuk perdagangan awal pekan (16/12/2024) nilai Won terhadap dolar AS anjlok ke posisi 1435.

Grafik Harian Kurs Won Korea terhadap Dolar AS

 

Kondisi Ekonomi Korea Selatan Sebelum Pemakzulan Yoon Suk Yeol

Bulan lalu, Bank of Korea (BOK) menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi negara itu tahun depan menjadi 1,9 persen, yang menunjukkan pertumbuhan ekspor yang lebih lambat dari perkiraan dan potensi dampak dari langkah-langkah kebijakan proteksionis oleh Amerika Serikat dan negara-negara ekonomi besar lainnya.

Pertumbuhan Korea Selatan alami tekanan sepanjang tahun 2024 setelah pada kuartal pertama PDB melompat ke tertinggi sejak masa pandemi di tahun 2021, terlihat pada grafik dibawah;

Grafik pergerakan PDB Korea Selatan Secara Kuartalan

Gubernur BOK Rhee Chang-yong dalam wawancara media lokal mengatakan Korea Selatan berada dalam bahaya yang lebih besar atas kebijakan perdagangan pemerintahan Trump nanti daripada akibat kekacauan politik dalam negeri.

Sementara itu diberitakan juga  Menteri Keuangan Choi Sang-mok, dan kepala otoritas keuangan lainnya akan terus mengadakan pertemuan darurat harian untuk memeriksa keadaan ekonomi dan membahas langkah-langkah yang diperlukan untuk menenangkan pasar.

Saat ini, Korea Selatan memiliki peringkat Aa2 di Moody’s, AA di S&P, dan AA- di Fitch. Prospek dari tiga penilai kredit untuk negara tersebut tetap “Stabil.”

 

Pasca pemakzulan Presiden Korea Selatan terhadap bursa saham menurut penulis masih akan membebani hingga perdagangan akhir tahun yang dalam tren penurunan. Sebagai informasi, indeks acuan bursa saham Kospi sedang dalam tekanan pelemahan tahunan hingga 3,09% sedangkan tahun 2023 indeks alami penguatan hingga 18,73%.

Demikian dengan pergerakan mata uang Won Korea diperkirakan akan alami tekanan lebih lanjut yang sudah turun 11% lebih sepanjang tahun 2024. Volatilitas dapat berlanjut  mengingat prosedur yang tersisa terkait keputusan pemakzulan dan dolar AS yang kuat.

Sebagai informasi pemakzulan memerlukan persetujuan dari Mahkamah Konstitusi Korea Selatan dengan waktu 180 hari  membuat keputusan dan dapat mengembalikan Yoon jika memutuskan pemakzulan tidak sah. Setelah itu persetujuan pengadilan akan memicu pemilihan presiden dalam waktu 60 hari.