(Vibiznews – Commodity) Harga kopi arabika di bursa komoditi berjangka New York pada hari Senin berakhir naik terpicu curah hujan di bawah rata-rata di Brasil, yang dapat mengurangi produksi kopi negara tersebut.
Harga kopi arabika berjangka kontrak bulan Maret 2025 ditutup naik 2,47% pada $3.2740 per pon.
Pada hari Senin dilaporkan curah hujan di daerah penghasil kopi arabika terbesar di Brasil, Minas Gerais, menerima 35,2 mm hujan minggu lalu, atau hanya 65% dari rata-rata historis, demikian dilaporkan Somar Meteorologia. Minas Gerais adalah daerah penghasil kopi arabika terbesar di Brasil.
Harga kopi telah meningkat tajam selama dua minggu terakhir berdasarkan prospek panen kopi Brasil yang lebih sedikit. Selasa lalu, arabika Maret 2025 membukukan kontrak tertinggi, dan kontrak berjangka terdekat Desember membukukan rekor tertinggi.
Prospek panen kopi yang lebih sedikit di Brasil membuat harga melonjak setelah Volcafe pada hari Selasa memangkas estimasi produksi kopi arabika Brasil 2025/26 menjadi 34,4 juta karung, turun sekitar 11 juta karung dari estimasi bulan September setelah tur panen mengungkapkan parahnya kekeringan yang berkepanjangan di Brasil. Volcafe juga memproyeksikan defisit kopi arabika global 2025/26 sebesar 8,5 juta karung, lebih besar dari defisit 5,5 juta karung untuk 2024/25 dan defisit tahun kelima berturut-turut.
Malam nanti akan dirilis data Retail Sales November AS yang diindikasikan naik. Jika terealisir naik akan dapat menguatkan dolar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kopi arabika akan mencermati perkembangan curah hujan di Brasil, jika kembali turun dan di bawah rata-rata, akan dapat menguatkan harga kopi arabika. Namun perlu dicermati pergerakan dolar AS, yang jika meningkat, akan menekan harga kopi arabika. Harga kopi arabika diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $3.19-$3.11. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $3.33-$3.39.