(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO di bursa berjangka Malaysia perdagangan hari Rabu (18/12/2024) alami pelemahan lanjutan masuki hari keempat berturut.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Februari 2025 bergerak negatif sepanjang sesi dan berakhir turun 0,50% menjadi sekitar MYR4.720 per ton.
Anjloknya harga CPO ke terendah dalam 7 pekan disebabkan oleh kegelisahan di kalangan investor atas likuidasi jangka panjang yang besar.
Di sisi ekspor, surveyor kargo mencatat pengiriman minyak kelapa sawit Malaysia turun antara 6,7% dan 9,8% selama periode 1-15 Desember, yang selanjutnya menekan harga.
Yang mengurangi kemerosotan adalah catatan dari Dewan Minyak Kelapa Sawit Malaysia bahwa pemulihan harga minyak kedelai dapat mendukung minyak kelapa sawit pada bulan Desember.
Di Tiongkok, permintaan mungkin membaik menjelang festival Tahun Baru Imlek pada bulan Januari.
Secara terpisah, Parlemen Uni Eropa menyetujui penundaan selama 1 tahun untuk undang-undang penggundulan hutannya, yang sekarang akan mulai berlaku pada Desember 2025.
Di sisi produksi, hujan lebat dan banjir mengganggu aktivitas di sejumlah wilayah utama Malaysia, sehingga mendorong regulator industri untuk memperkirakan penurunan produksi bulanan keempat berturut-turut pada Desember.