(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu siang ini (18/12), terpantau melemah 41,900 poin (0,59%) ke level 7.115,832 setelah dibuka naik ke level 7.197,166.
IHSG bergerak fluktuatif terkoreksi di hari kelimanya ke level 1,5 minggu terendahnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed menjelang rilis kebijakan BOJ, the Fed dan BOE, sambil mencermati Wall Street yang berakhir kompak terkoreksi.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah 0,32% atau 52 poin ke level Rp 16.112, dengan dollar AS di pasar uang Asia mendatar setelah naik terbatas di sesi global sebelumnya; bertahan dekat 3 minggu tertingginya menjelang rilis kebijakan the Fed dan indikasi arah pasar berikutnya.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.060, serta terpantau bearish di hari hari kelimanya ke level hampir 19 minggu terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 39,434 poin (0,55%) ke level 7.197,166. Sedangkan indeks LQ45 naik 5,070 poin (0,60%) ke level 847,400. Siang ini IHSG melemah 41,900 poin (0,59%) ke level 7.115,832. Sementara LQ45 terlihat turun 0,75% atau 6,320 poin ke level 836,010.
Tercatat saat ini sebanyak 192 saham naik, 368 saham turun dan 226 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini mixed di antaranya Nikkei yang turun 0,53%, dan Hang Seng yang menanjak 0,74%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak terkoreksi di hari kelimanya, sementara bursa kawasan Asia siang ini mixed menjelang rilis kebijakan BOJ, the Fed dan BOE.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan masih di zona merahnya, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.530 dan 7.617. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.041, dan bila tembus ke level 6.998.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group