(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia di pasar komoditas internasional yang berakhir Kamis dinihari (19/12/2024) terangkat ke atas kisaran $70 untuk minyak WTI.
Harga minyak WTI dan Brent menguat mendekati level tertinggi dalam satu bulan di tengah perkembangan baru yang membahayakan pandangan pasokan yang cukup.
Data dari EIA menunjukkan bahwa pasokan minyak mentah di AS turun hampir 1 juta barel pada minggu kedua Desember, memperpanjang penurunan 1,4 juta barel dari minggu sebelumnya.
Selain itu, laporan yang sama menunjukkan bahwa ekspor AS naik menjadi 1,8 juta barel dalam periode tersebut, yang paling banyak sejak Juli.
Laporan lain mengindikasikan bahwa Kazakhstan bermaksud untuk mematuhi pemotongan minyak yang berkepanjangan yang diamanatkan oleh OPEC+ untuk tahun depan, membalikkan sinyal sebelumnya bahwa mereka malah akan meningkatkan produksi ke level semula 190 ribu barel per hari.
Ini menambah sinyal anggota lain yang mematuhi perpanjangan pemotongan produksi, yaitu UEA. Namun, ekspektasi bagi anggota non-OPEC+, yaitu AS, Kanada, dan Brasil, untuk memberikan produksi yang cukup membatasi keuntungan.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Desember naik 0,53% menjadi $70,02 per barel.
Demikian untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent naik 0,27% menjadi $73,39 per barel.
Untuk pergerakan harga minyak berikutnya cenderung koreksi, minyak WTI diperkirakan akan bergerak menuju kisaran support di $66.25 – $59.50. Jika berbalik arah akan menuju kisaran resisten di $74.40 – $80.10.