(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) penutupan Kamis sore ini (19/12), terpantau melemah tajam 130,637 poin (1,84%) ke level 6.977,238 setelah dibuka turun ke level 7.005,265.
IHSG bergerak merosot di hari keenamnya ke level 6 bulan terendahnya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya bias melemah di antara BOJ mempertahankan suku bunganya, serta mencermati Wall Street yang berakhir tergerus setelah pemangkasan suku bunga the Fed dan terindikasi hanya 2x penurunan di 2025.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah signifkan 1,24% atau 200 poin ke level Rp 16.285, dengan dollar AS di pasar uang Eropa terkoreksi setelah melejit 2 hari; berkurang setelah setelah menyentuh 25 bulan tertingginya paska pemangkasan bunga the Fed serta indikasi pelambatan kebijakan moneter longgarnya di 2025.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 16.060, serta terpantau bearish di hari keenamnya ke level 5 bulan terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 102,610 poin (1,44%) ke level 7.005,265. Sedangkan indeks LQ45 turun 17,180 poin (2,06%) ke level 816,750. Siang ini IHSG melemah 116,032 poin (1,63%) ke level 6.991,843. Sementara LQ45 terlihat turun 1,92% atau 16,030 poin ke level 817,900.
IHSG kemudian tetap tertekan dan ditutup melemah 130,637 poin (1,84%) ke level 6.977,238, sedangkan LQ45 turun 15,510 poin (1,86%) ke level 818,420. Tercatat saat ini sebanyak 97 saham naik, 521 saham turun dan 170 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini melemah di antaranya Nikkei yang turun 0,69%, dan Hang Seng yang merosot 0,56%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini bergerak bearish ke 6 bulan terendahnya, sementara bursa kawasan Asia sore ini melemah di antara BOJ mempertahankan suku bunganya.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan berupaya rebound dari oversold-nya, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.320 dan 7.530. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.955, dan bila tembus ke level 6.843.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group