Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (20 Desember 2024); Rupiah Menguat

815

 

(Vibiznews – Economy & Bond) – Mengamati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:

Perkembangan Nilai Tukar 16 – 20 Desember 2024

Pada akhir hari Kamis, 19 Desember 2024
1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.285 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 7,07%.
3. DXY[1] menguat ke level 108,41.
4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 4,562%.

[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 20 Desember 2024
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.290 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun stabil ke 7,07%.

Aliran Modal Asing (Minggu III Desember 2024)

1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 19 Desember 2024 sebesar 75,79 bps, naik dibanding dengan 13 Desember 2024 sebesar 71,81 bps.

2. Berdasarkan data transaksi 16 -19 Desember 2024, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp8,81 triliun. Terdiri dari jual neto sebesar Rp3,67 triliun di pasar saham, Rp4,43 triliun di pasar SBN. Dan Rp0,71 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

3. Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen s.d. 19 Desember 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp17,45 triliun di pasar saham. Juga beli neto Rp37,81 triliun di pasar SBN dan Rp171,97 triliun di SRBI.

4. Pada semester-II 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp17,10 triliun di pasar saham. Beli neto Rp71,77 triliun di pasar SBN dan Rp41,62 triliun di SRBI.

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Hal ini untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 16.272. Kemudian bergerak terkoreksi ke Rp16.304, dan terakhir sore ini WIB terpantau di posisi Rp 16.190.

Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Eropa terkoreksi setelah melejit 3 hari di sesi global sebelumnya. Dollar turun dari level 25 bulan tertingginya setelah diangkat arah kebijakan the Fed yang dipandang hawkish.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, sore hari WIB ini turun ke 108,20. Angka ini lebih rendah dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 108,42.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting