(Vibiznews – Commodity) Harga kakao di bursa komoditi berjangka New York hari Kamis berakhir turun tajam tertekan penguatan dolar AS.
Harga kakao berjangka kontrak Maret 2025 ditutup turun tajam 3,65% pada $12.107 per ton.
Reli indeks dolar AS ke level tertinggi dalam 2 tahun memicu likuidasi jangka panjang dalam kontrak berjangka kakao.
Harga kakao telah melonjak tajam minggu ini, dengan kakao NY mencatat level tertinggi sepanjang masa dalam kontrak berjangka terdekat dan kakao London mencatat level tertinggi dalam 8 bulan dalam kontrak berjangka terdekat pada hari Rabu.
Harga kakao melonjak karena prospek pertengahan panen kakao Afrika Barat telah memburuk. Maxar Technologies memperingatkan bahwa kondisi kering di Afrika Barat akan merusak perkembangan awal panen kakao pertengahan tahun yang dipanen pada bulan April dan bahwa kedatangan angin Harmattan musiman dapat memperburuk situasi.
Menyusutnya persediaan kakao global juga menguntungkan bagi harga. Persediaan kakao yang dipantau ICE yang disimpan di pelabuhan AS telah menunjukkan tren penurunan selama 1-1/2 tahun terakhir dan turun ke level terendah dalam 20 tahun pada hari Kamis sebesar 1.386.781 kantong.
Malam nanti akan dirilis data ekonomi AS seperti Core PCE Price Index November dan Michigan Consumer Sentiment Desember, yang jika terealisir meningkat, akan kembali menguatkan dolar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kakao dapat bergerak turun lagi jika dolar AS lanjut menguat. Harga kakao diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $11.577-$11.046. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $12.709-$13.310.