Proyeksi Harga Emas Tahun 2025: Rekor Harga Tertinggi Dapat Berlanjut

504
gold

(Vibiznews – Commodity) – Harga emas berkilau sepanjang perdagangan tahun 2024 dengan mencapai rekor tertinggi baru di $2.790 dan juga naik sekitar 25%, ditopang oleh meningkatnya ketegangan geopolitik serta pergeseran kebijakan moneter yang lebih longgar.

Bagaimana untuk pergerakan harga emas di tahun 2025, dapatkah melanjutkan rekor tertingginya?  

Beberapa sentimen yang mendominasi pasar pada tahun 2024 seperti  pelonggaran kebijakan bank sentral global, inflasi, lapangan kerja, pemilihan Presiden AS dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Eropa dan Timur Tengah kemungkinan akan terus bergema  pada tahun 2025.

Review Harga Emas Tahun 2024

Harga emas memulai tahun dengan  relatif tenang, dimana menghabiskan bulan Januari dan Februari berfluktuasi dalam saluran sempit di sekitar $2.000. Investor menahan diri untuk tidak mengambil posisi besar, sambil tetap memperhatikan geopolitik dan menilai dampak perkembangan ekonomi makro terhadap prospek kebijakan Federal Reserve (Fed).

Menjelang akhir Februari, emas mengumpulkan momentum bullish dan naik hampir 10% pada bulan Maret, mencapai rekor tertinggi baru sepanjang masa di atas $2.200. Tekanan jual yang melemahkan dolar AS, penurunan imbal hasil obligasi Treasury AS, dan permintaan Tiongkok yang kuat selama Festival Musim Semi memicu rally harga emas  saat kuartal pertama berakhir.

Harga emas melanjutkan tren naiknya pada bulan April dan naik di atas $2.400 sebelum terkoreksi lebih rendah pada paruh kedua bulan tersebut. Meskipun demikian harga emas naik 2% lebih  menutup bulan tersebut.

Peningkatan tak terduga dalam tingkat inflasi Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) di AS menyebabkan investor memperhitungkan penundaan dalam poros kebijakan Fed. Akibatnya, imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun acuan naik lebih dari 10% pada bulan April, membatasi kenaikan harga emas.

Setelah periode konsolidasi selama 2 bulan pada bulan Mei dan Juni, harga emas kembali menguat pada bulan Juli dan memasuki tren naik selama 4 bulan. Dari bulan Juli hingga November, harga emas naik lebih dari 15% dan menyentuh rekor tertinggi baru mendekati $2.800 pada hari perdagangan terakhir bulan Oktober.

Pergerakan Harian Harga Emas Hingga Bulan November 2024

Kemudian pada paruh pertama tahun 2024, harga emas  naik sebesar 12% y-t-d dan melampaui sebagian besar kelas aset utama. Saat itu harga emas  diuntungkan oleh pembelian oleh bank sentral yang berkelanjutan, arus investasi Asia,  dan ketidakpastian geopolitik yang terus berlanjut.

Harga Emas Terangkat oleh Pembelian Bank Sentral Global

Paruh kedua tahun 2024 harga emas semakin berkilau yang dipengaruhi oleh keputusan bank sentral utama untuk mulai menurunkan suku bunga utama dan meningkatnya ketegangan geopolitik. Selain itu, keputusan India untuk menurunkan bea masuk impor emas ke level terendah dalam lebih dari satu dekade meningkatkan permintaan logam kuning tersebut.

Konflik Geopolitik Mendorong Kenaikan Harga Emas

Sebagai aset safe haven, permintaan akan logam mulia tersebut meningkat oleh keterlibatan Iran dalam konflik Israel-Gaza yang semakin dalam di Timur Tengah.

Lihat: Konflik Rusia Ukraina Membuat Dolar AS dan Harga Emas Kompak Menguat

Sementara itu, terjadi eskalasi baru dalam konflik Rusia-Ukraina setelah Presiden AS Joe Biden mengizinkan Ukraina untuk menggunakan senjata jarak jauh Amerika yang kuat untuk menyerang Rusia. Eskalasi tersebut membatasi penurunan harga emas di bulan November.

Kebijakan Moneter Longgar Bank Sentral Global Menambah Kenaikan 

Federal Reserve menurunkan suku bunga kebijakan untuk pertama kalinya dalam lebih dari 4 tahun pada bulan September, menurunkan  sebesar 50 basis poin (bps), dan memilih pemotongan 25 bps lagi pada bulan November.

Proses disinflasi yang sedang berlangsung dan tanda-tanda perlambatan aktivitas ekonomi yang semakin meningkat menyebabkan para pembuat kebijakan Fed mengalihkan perhatian mereka ke pasar tenaga kerja, yang membuka pintu bagi perubahan kebijakan.

Lihat: Bank of England Pangkas Suku Bunga 25 Bps, Gubernur BoE: Suku Bunga Akan Terus Turun

Selain Fed, Bank Sentral Eropa (ECB) juga menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada bulan Juni, September, Oktober, dan Desember. Bank of England, Bank of Canada, dan Bank Nasional Swiss termasuk di antara bank sentral utama lainnya yang juga memilih untuk memangkas suku bunga, yang mencerminkan pergeseran global menuju  kebijakan yang lebih longgar.

Kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS Membatasi Rekor Emas

Pada awal November, kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS memicu kenaikan dolar AS meskipun Fed memangkas suku bunga. Akibatnya harga emas berbalik turun dan anjlok lebih dari 3% dalam sebulan, mengakhiri kenaikan 4 bulan berturut.

Lihat: Harga Emas Bulan November Merosot Lebih 4 Persen Pasca Kemenangan Trump Menguatkan Dolar AS

Jelang penutupan tahun, pada awal bulan Desember harga emas melanjutkan tekanan  bearish setelah pertemuan terakhir Fed tahun ini. Meskipun bank sentral AS memilih untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 bps lagi pada bulan Desember, harga emas tetap terkoreksi.

Pasalnya  para pembuat kebijakan memproyeksikan penurunan suku bunga hingga  3,9% pada akhir tahun 2025, yang menyiratkan pemotongan sebesar 50 bps sepanjang tahun. Selain itu komentar Ketua Fed Jerome Powell untuk lebih berhati-hati dalam menurunkan suku bunga ke depannya.

Prospek Harga Emas Tahun 2025: Melihat Kebijakan Fed dan dampak Pemerintahan Trump

Pergerakan harga emas menghadapi risiko dua arah pada tahun 2025, dengan keputusan kebijakan moneter Fed, kebijakan ekonomi dan luar negeri Trump, dan perkembangan geopolitik.

Skenario Bearish
1.Penurunan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan penyelesaian krisis Rusia-Ukraina dapat memicu koreksi tajam ke bawah pada pergerakan harga Emas, mengingat seberapa besar logam mulia tersebut diuntungkan dari konflik-konflik ini sepanjang tahun 2024.

2.Pendekatan “America First” dalam pemerintahan  Trump menunjukkan bahwa pemerintahannya akan difokuskan pada kebijakan dalam negeri dan mungkin tidak memprioritaskan urusan internasional. Dalam hal ini, Trump dapat secara agresif berupaya untuk memulai proses penyelesaian pada bulan-bulan pertama masa jabatannya.

3.Kecenderungan hawkish dalam prospek kebijakan Fed dapat membebani harga emas tahun depan. Kurangnya kemajuan dalam disinflasi dan meningkatnya ketidakpastian seputar prospek inflasi, terutama jika Trump melanjutkan dengan peningkatan tarif, dapat menyebabkan para pembuat kebijakan menahan diri untuk tidak menurunkan suku bunga secara bertahap. Kecuali jika terjadi penurunan yang signifikan di pasar tenaga kerja, Fed dapat mengambil sikap yang lebih sabar tanpa khawatir akan kemungkinan terjadinya resesi.

4.Perang dagang Tiongkok-AS, dapat dipicu jika Presiden Trump menaikkan tarif impor dan Tiongkok dapat membalasnya. Akibatnya berdampak pada ekonomi Tiongkok yang lebih lemah, kinerja ekonomi Tiongkok dapat memengaruhi prospek permintaan Emas pada tahun 2025.

Skenario Bullish
1.Kelanjutan pelonggaran kebijakan oleh bank sentral global utama dapat mendorong harga emas naik lebih tinggi pada tahun 2025. Jika tidak ada guncangan inflasi, Fed dapat terus menurunkan suku bunga kebijakan secara bertahap, yang menyebabkan imbal hasil obligasi Treasury AS memasuki tren turun . Bahkan jika Fed enggan memangkas suku bunga, harga emas masih dapat tinggi jika ECB dan Bank of England (BoE) melonggarkan kebijakan secara agresif.

2.Kondisi ekonomi Tiongkok yang membaik juga dapat berdampak positif pada harga Emas. Pada awal Desember, pertemuan pejabat tinggi Partai Komunis, Politbiro, menunjukkan bahwa Tiongkok berencana untuk mengadopsi kebijakan moneter yang  cukup longgar tahun depan, di samping kebijakan fiskal yang lebih proaktif, untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Kabar baik bagi Tiongkok adalah inflasi tahunan melemah menjadi 0,2% tahun-ke-tahun pada bulan November. Oleh karena itu, Tiongkok dapat merangsang ekonomi tanpa memperhatikan inflasi.

Pergerakan Inflasi Tiongkok Bulanan yang semakin menurun

3.Meningkatnya ketakutan geopolitik lebih lanjut dapat mengangkat harga emas sebagai safe haven. Konflik yang meluas di Timur Tengah dengan konfrontasi baru antara Iran dan Israel, atau penolakan Rusia atau Ukraina untuk mencapai gencatan senjata, dapat menyebabkan investor mencari perlindungan pada logam mulia.

4.Permintaan Bank Sentral Global yang menjadi salah satu katalis utama  pada tahun 2024 berpotensi dapat support harga pada tahun 2025. World Gold Council dalam laporan prospek 2025 untuk Emas, memproyeksikan permintaan yang melebihi 500 ton.

Proyeksi Teknikal Harga Emas di Tahun 2025

Secara teknikal posisi harga emas terkini  menunjukkan hilangnya momentum bullish, sehingga memulai tahun 2025 akan menguji area support. Harga emas dapat mencapai area support pertama di $2.530-$2.500,  target bearish berikutnya sekitar $2.400 – $2.300.

Untuk pergerakan positifnya, harga emas akan menyentuh resisten awal di $2.900 – $3.000, selanjutnya jika tembus akan melompat ke target berikutnya di $3.020 – $3.130.

 

Secara fundamental, dari 2 skenario diatas tidaklah mudah untuk menetapkan arah  pada tahun 2025 dengan kepastian yang tinggi karena terlalu banyak hal yang tidak diketahui. Khususnya dampak dari kebijakan pemerintahan Donald Trump yang juga terkait pada negara konsumen terbesar yaitu Tiongkok. 

Namun secara jangka pendek posisi harga emas masih akan melanjutkan tren bearish, yang juga didukung analisa teknikalnya. Dan selanjutnya harga dapat melanjutkan rekor di tahun 2024 ketika kebijakan luar negeri dan ekonomi Trump terbentuk, karena prospek emas akan menjadi kurang suram.