(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit atau CPO di bursa berjangka Malaysia perdagangan hari Selasa (07/01/2025) alami pelemahan lanjutan dengan turun ke kisaran terendah 2 bulan lebih.
Harga minyak sawit yang banyak diperdagangkan yaitu kontrak berjangka bulan Februari 2025 bergerak negatif dan berakhir turun 0,09% menjadi sekitar MYR4.480 per ton.
Anjloknya harga CPO masuki hari kedua di tengah kekhawatiran atas permintaan yang lemah. Dimana impor minyak sawit oleh pembeli utama India turun ke level terendah 9 bulan pada bulan Desember karena kenaikan harga mendorong penyuling untuk beralih ke alternatif yang lebih murah.
Di sisi ekspor, surveyor kargo mencatat bahwa pengiriman minyak sawit Malaysia turun antara 2,5% dan 7,8% pada bulan Desember dari bulan sebelumnya.
Membatasi kerugian lebih lanjut, Reuters memperkirakan persediaan di Malaysia menyusut untuk bulan ketiga pada bulan Desember, karena produksi yang lebih rendah yang disebabkan oleh hujan lebat yang mengganggu panen.
Sementara itu, beberapa pedagang tetap berharap tentang peningkatan permintaan dari pembeli daratan menjelang Tahun Baru Imlek di Tiongkok.
Fitch Ratings baru-baru ini memproyeksikan bahwa dorongan Indonesia untuk mandat biodiesel B40 dapat meningkatkan konsumsi minyak sawit global sebesar 1% hingga 2% tahun ini, meskipun tantangan tetap ada.
Jakarta telah mengalokasikan 15,6 juta kiloliter biodiesel untuk tahun 2025, menetapkan batas waktu Februari bagi industri untuk beradaptasi.
