(Vibiznews – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat terbatas pada awal perdagangan sesi I Selasa (7/1/2025). Pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 8,89 poin atau 0,06% ke 7.085,62.
Berdasarkan pengamatan, sebanyak 160 saham naik, 79 saham turun dan 228 saham stagnan.
Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 770 miliar dengan volume transaksi mencapai 2 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 67.748 kali.
Pergerakan IHSG pada hari ini cenderung akan banyak dipengaruhi oleh penantian rilis data dari Amerika Serikat (AS), terutama terkait pasar tenaga kerja.
Ada tujuh indeks sektoral menguat, menopang kenaikan IHSG. Sedangkan empat indeks sektoral lainnya masuk zona merah.
Indeks sektoral dengan kenaikan terbesar adalah sektor kesehatan yang naik 0,86%. Lalu sektor barang baku naik 0,79% dan sektor energi yang naik 0,40%.
Sedangkan indeks sektoral dengan pelemahan terdalam adalah sektor properti yang turun 0,24%. Selanjutnya, sektor transportasi turun 015% dan sektor keuangan yang turun 0,13%.
Total volume perdagangan saham di bursa pagi ini mencapai 1,01 miliar saham dengan total nilai Rp 498,42 miliar.
Sementara dari dalam negeri tidak ada banyak data yang rilis, tetapi pasar tampaknya bisa merespon beberapa data yang diumumkan pada konferensi pers APBN Kita kemarin.
Dari AS, pasar sedang menantikan rilis data Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) yang meliputi pembukaan pekerjaan baru (Job Opening). Dan laporan pemutusan hubungan kerja secara sukarela (Job Quit) November 2024.
Mengutip dari CNBC International, menurut proyeksi Dow Jones, ekonom memperkirakan 7,7 juta tambahan lowongan pekerjaan di bulan November.
Sementara itu, menurut sumber yang sama, untuk laporan Perubahan Ketenagakerjaan ADP untuk bulan Desember 2024 akan dirilis pada Rabu besok. Yang merupakan ukuran perubahan jumlah orang yang bekerja di sektor swasta di AS. Diperkirakan akan menunjukkan bahwa 130.000 pekerjaan ditambahkan pada bulan Desember.
Sementara itu, menurut laman Tradingeconomics, untuk jumlah job quits pada November 2024 diperkirakan turun 3,31 juta. Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sempat naik ke posisi lima bulan tertinggi sebanyak 3,32 juta.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting



